DPRD Miliki Semangat Sama Dukung Lanjutkan SUS Gedebage

BANDUNG (Lintasjabar.com),- Dalam memenuhi undangan Komisi D DPRD Jabar yang bertempat di ruang Banmus, Selasa (12/1) Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung yang diwakili Sekretaris Daerah, Edi Siswadi beserta Kepala Bapeda, Taufik, Kadis Tarcip, Juniarso Ridwan, Kadis DBMP, Iming Ahmad serta Managemen Konstruksi PT Indah Karya, Tintin, berikut Konsultan Perencana Stadion Utama Sepak Bola (SUS) Gedebage, Fores dan Pelaksana proyek PT Adhi Karya memberikan klarifikasi dan penjelasan terkait pelaksanan pembangunan Stadion Utama Sepak Bola (SUS) Gedebage.

Diterangkan Konsultan Perencana Stadion Utama Sepak Bola (SUS) Gedebage, Fores, bahwa lokasi SUS Gedebage berada di tanah endapan dengan kondisi tanah lunak sampai dengan kedalaman sekitar 30 meter. Selain itu lokasi tanah berada di bawah elevasi rencana jalan kota dan berada di bawah elevasi jalan tol, sehingga membutuhkan timbunan tanah untuk menaikan elevasi supaya di atas elevasi. Akibatnya, jika dibiarkan akan terjadi banjir dan problem tanah lunak adalah perlunya dilakukan penimbunan yang butuh waktu.

Lanjutnya, bagaimana mengatasi problema daya dukung tanah SUS Gedebage yang kecil menyebabkan pemilihan pondasi harus tepat, timbunan tanah harus berada tiga meter sehingga bebas banjir dan terlihat megah dari jalan tol, metode teknis yang dilakukan untuk mempercepat naiknya air dari tanah endapan dibuat prefabricated vertical dan vertical drain, lalu dibuat horizontal drain.

“Dari lokasi yang tidak realistis kita buat menjadi realistis, Saat ini tiang pancang belum dipasang karena bisa mengakibatkan tiang pancang menjadi miring jika lokasi tanah masih labil,” ujarnya.

Sementara itu, Managemen Konstruksi PT Indah Karya, widi mengatakan, pihaknya membantu mengawasi pekerjaan yang melingkupi pekerjaan pembangunan stadion. “Kita mengawasi pengendalian mutu pekerjaan, pekerjaan tanah (165 ribu meter kubik dari 800 ribu meter kubik dari kontrak), pemasangan material geotextile (seluas 64.973 meter kubik), pekerjaan vertical drain (seluas 64.973 meter kubik), pekerjaan kermeer (525 meter dari total 2530 meter persegi),” ujarnya.

Ditambahkannya  jika ada keterlambatan semata-mata bukan dari Adhi Karya tapi karena aspek non teknis. Seperti aksesibilitas dan cuaca menjadi faktor penyebab terjadinya keterlambatan.

Ditambahkan Kontraktor, Hanif Setyo Nugroho, hanya ada selisih enam persen dari target awal yang dilakukan Adhi Karya. “Kita berusaha memperkecil kesalahan, poin utama kendala adalah masalah akses, karena secara schedule perencanaan kita sudah sesuai,” ujarnya

Sedang Sekda Kota Bandung Edi Siswadi mengatakan  perkembangan pembangunan SUS Gedebage terkendala dikarenakan diluar faktor teknis yaitu cuaca yang ekstrim sehingga realisasinya tidak sesuai dengan  target yang ditentukan,untuk itu melalui forum ini, distorsi dan polemik yang berkembang kita lakukan klarifikasi untuk menyelesaikan mis komunikasi ini.

Menurut Edi apa yang telah dilakukan pemkot sudah sesuai dengan prosedur. Untuk itu, ia atas nama Pemerintah Kota Bandung mengucapkan terimakasih atas apresiasi yang diberikan Komisi D yang telah mendukung secara penuh agar SUS Gedebage ini segera terwujud. Dirinya juga menilai, keberadaan SUS Gedebage bukan hanya kebanggaan Kota Bandung tetapi juga rakyat Jawa Barat.

Pada kesempatan itu, Ketua Komisi D, H.M. Qudrat Iswara beserta anggota setelah mendapat penjelasan dari pihak pemkot terkait  pembangunan  SUS Gedebage pihaknya berharap selalu terjalinnya komunikasi yang intens, harus selalu ada laporan berkala, pihaknya pun akan memantau secara priodik pembangunan SUS tersebut karena berdasarkan jadwal harus diselesaikan pada bulan Desember 2011 ini. Selain itu, pihaknya juga meminta Peraturan Daerah tentang perubahan pembiayaan SUS itu dan dokumen kontrak preoyek SUS tersebut.

Pemprov Jabar dan Pemkot Bandung sepakat untuk mengalokasikan anggaran bersama, guna membangun Stadion Utama Sepak Bola (SUS) Gedebage. Tahun ini, untuk pembangunan SUS, Pemkot Bandung mengajukan anggaran sekitar Rp 145 miliar ke Pemprov Jabar.

Dana tersebut terdiri atas Rp 50 miliar dana yang sudah dianggarkan dalam APBD Jabar 2010 dan Rp 95 miliar ajuan murni di tahun 2011. Pemkot Bandung juga berjanji akan memberikan progress report kepada DPRD dan Pemprov Jabar, terkait pembangunan SUS Gedebage secara periodik. (Ihsan)

Tinggalkan Balasan