Tembakau Jabar Diminati Buyer

BANDUNG (Lintasjabar.com),- Komoditas tembakau Jawa Barat yang ditampilkan Dinas Prindustrian dan Perdagangan (Dinas Indag) Provinsi Jawa Barat  pada Agro dan Food Expo 2011, pada 26-29 Mei 2011 di JCC Jakarta mendapatkan respon positif dari pengunjung maupun buyer. Terbukti, selain terjadi pembelian langsung terjadi kontak dagang antara petani dengan buyer.

“Tembakau Jabar ternyata sangat diminati. Saat pameran terjadi kontak dagang. Contoh Jerman tertarik dan membeli dengan tembakau putih, hitam dan merah, Inggris dan Belgia dengan tembakau mole, Sumatera Barat dengan tembakau hitam dan Jatim dengan tembakau merah,” tutur Kepala Dinas Indag Jabar, Ferry Sofwan, di Bandung, Rabu (1/6).

Menurutnya, pihaknya memfasilitasi 10 pelaku usaha yang direkomendasi oleh Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jawa Barat berasal dari Kabupaten Sumedang dan Kota Banjar. Komoditas yang ditampilkan di stand Dinas Indag Jabar diantaranya tembakau, bako mole dan bako tampang.

Bila melihat hasil pameran, Ferry mengataka, prospek tembakau Jabar masih terlihat cerah, sehingga masih terbuka peluang ekspor tembakau. Untuk itu perlu diupayakan pembinaan yang lebih intensif kepada para petani/pengusaha di Jawa Barat sehingga komoditi tembakau Jawa Barat dapat menerobos dan mengisi peluang pasar yang masih terbuka.

Secara historis komoditas tembakau sudah memperoleh perhatian yang besar sebagai komoditas komersial (High Value Commodity) sejak pemerintah Hindia Belanda. Kebijakan penanaman tembakau tersebut terus dilanjutkan oleh pemerintah Indonesia melalui perusahaan Negara perkebunan (PNP). Dalam perkembangan tanaman tembakau diusahakan secara cukup meluas oleh petani rakyat baik di Jawa (Jawa Tengah, Jawa Timur) dan di luar Jawa (Sumatra Utara dan Sulawesi Selatan).

“Pengusaha tembakau oleh petani rakyat terutama ditujukan untuk ekspor, biasanya merupakan tembakau asepan yang digunakan sebagai bahan baku rokok umumnya terkena pajak biaya cukai yang tinggi, kurang lebih 40 persen. Kondisi yang sangat memberatkan dan tidak kondusif bagi pengembangan tembakau nasional. Padahal komoditas ini sangat prospektif baik sebagai industry yang mampu menyerap tenaga kerja secara ekstensif khususnya di pedesaan, menciptakan nilai tambah melalui kegiatan industry pengovenan, pengasapan, perajangan serta sebagai penghasil devisa melalui kegiatan ekspor,” katanya.

Pemerintah  menyadari bahwa keberadaan komoditi tembakau/rokok saat ini perlu terus  ditingkatkan mutu produksinya yang secara utuh dapat merefleksikan pemasaran tembakau Jawa Barat tanpa harus mengurangi kegunaan komoditi tembakau tersebut sebagai komoditi perdagangan.

Keikutsertaan pengusaha dalam pameran produk dalam negeri ini memerlukan kesiapan yang cukup matang baik ditinjau dari segi pembiayaan maupun manajemen. Dengan demikian pengusaha kecil menengah umumnya belum mampu untuk dapat mempromosikan sendiri sehingga masih perlu adanya bantuan atau subsidi dari pemerintah.

“Lewat ajang Agro dan Food Expo 2011 ini  kita promosikan temabaku Jabar. Dengan mengikuti kegiatan promosi melalui pameran dagang ini para petani/pengusaha tembakau dapat langsung mengadakan kontak dengan para tamu bahkan  dan menemukan pembeli  baru serta menjalin kemitran dengan mitra bisnis,” paparnya.

Selain itu, secara langsung para pengusaha/petani tembakau dapat melihat dan menggali ilmu karena mereka dapat menyaksikan komoditi yang dihasilkan oleh perusahaan lain dengan komoditi yang sejenis. Sehingga mereka dapat menciptakan kreasi baru dengan kualitas yang baik.

Para peserta dapat mengetahui posisi hasil komoditi para petani dibandingkan dengan para pesaing yang turut dalam pameran serta mengetahui harga jual dari para pesaing. Sehingga petani dapat mengatur strategi untuk mengalahkan para pesaing.  Mereka pula dapat mengetahui selera serta keinginan pasar secara langsung dari para pembeli yang datang. Hal ini sangat penting diketahui agar petani tembakau menyesuaikan hasil komoditinya dengan keinginan pasar baik dalam segi kwalitas, ukuran, mutu serta harga.  (ade dian)

Tinggalkan Balasan