Anggota MPR RI, Timbul P Manurung: Tujuan Sosialisasi 4 pilar Untuk Memerangi paham Radikalisme

BANDUNG, LJ – Merebaknya paham radikalisme yang juga berujung pada tindakan terorisme di kalangan pelajar serta mahasiswa membuat miris banyak kalangan.

Dari sumber data yang dipaparkan, pelajar dan mahaiswa sebagai generasi muda terdidik adalah yang paling rawan untuk ditanami paham radikalisme adalah anak-anak usia sekolah.

Demikian disampaikan anggota MPR RI, Brigjen Pol (Purn) Drs. Timbul P. Manurung dalam acara sosialisasi 4 (empat) Pilar MPR RI di Gedung Serbaguna Kantor Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, Sabtu (19/1/2019).

Menurut anggota Komisi I Fraksi Hanura tersebut, perlu melakukan upaya pencegahan agar siswa dan mahasiswa di sekolah maupun kampus terjaga dari penyebaran paham radikalisme dan juga kekerasan antara lain memberikan pemahaman dan edukasi terkait nilai-nilai dan ideologi pancasila.

“Menurut data yang ada gerakan radikalisme sudah terindikasi masuk ke dunia akademik baik di sekolah maupun di perguruan tinggi. Padahal sebaliknya, perhatian generasi muda pada nilai-nilai luhur bangsa yakni 4 pilar adalah modal dasar munculnya generasi muda yang berkualitas, berkarakter dengan rasa nasionalisme tinggi,” ujar Timbul yang dilantik Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo dalam Pergantian Antar Waktu (PAW) menggantikan Moh. Arief S. Suditomo dari dapil Jabar I pada Rapat Paripurna ke-9 Masa Persidangan II Tahun Sidang 2018-2019 di Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan Jakarta, Senin (3/12/2018).

Menurutnya, generasi muda yang berkarakter kebangsaan yang kuat dan pekerja keras akan mampu menjadi penyelamat negara ini termasuk akan menjadi pimpinan nasional di masa mendatang. Oleh karenanya, dirinya berharap banyak soal kemajuan bangsa kepada generasi muda.

Sebab, sambung Timbul, generasi muda saat ini terutama mahasiswa sangat merespon dan mengapresiasi upaya-upaya pemahaman Sosialisasi Empat Pilar MPR RI (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika).

“Saya sebagai anggota MPR di amanahkan UU untuk melakukan kegiatan pemahaman nilai-nilai luhur bangsa kepada masyarakat melalui Sosialisasi Empat Pilar MPR RI. Maka memberikan pemahaman kepada masyarakat, pemuda, pelajar juga mahasiswa sangat efektif, sebab jika dipahami betul nilai-nilai luhur bangsa maka mereka akan tercerahkan,” paparnya dihadapan ratusan peserta yang didominasi pemuda pemudi Karang Taruna di wilayah Bandung Kulon.

Dirinya menegaskan, aspirasi serta masukan yang berkembang dan disampaikan dalam acara tersebut akan ia serap dan dibahas di Fraksi Hanura untuk kemudian selanjutnya diarahkan sesuai komisi di DPR RI.

Begitu juga Timbul menilai sosialisasi Empat Pilar sangat dibutuhkan setelah tak ada lagi penataran P4. Oleh karena itu, ia memandang untuk terus melakukan upaya sosialisasi terkait Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Hal tersebut sejalan dengan yang dipertanyakan Deden Samsul Arif, salah satu peserta dari Cigondewah Kaler atas terkikisnya edukasi dan pemahaman kebangsaan di kalangan pemuda karena pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP), atau pelajaran sejenisnya sudah tidak masuk dalam kurikulum pendidikan nasional. Untuk itu, ia mengharapkan sistem pendidikan nasional bisa kembali seperti dahulu.

“Tujuan sosialisasi 4 pilar untuk memerangi pemahaman radikalisme. Dan bukan hanya dilakukan legislatif saja tetapi semua stakeholder yang ada di pemerintahan terutama salah satunya Kementerian Kominfo sebagai salah satu mitra Komisi I,” pungkasnya.

Acara sosialisasi pun semakin semarak saat di akhir acara dilakukan pembagian doorprize serta sertifikat yang telah disediakan panitia.

Pada kesempatan itu tampak hadir Kapolsek Bandung Kulon, Camat Bandung Kulon disamping pula tokoh masyarakat dan pemuda di lingkungan Bandung Kulon. (Ihsan)

Tinggalkan Balasan