BANDUNG (Lintasjabar.com),- Sebagai refleksi dan mengenang 55 tahun Konfrensi Asia Afrika (KAA), Kota Bandung akan menjadi tuan rumah Asia Africa Youth Forum (AAYF) 2010. Rencananya, agenda yang dilaksanakan Dinas Olah Raga dan Pemuda (Disorda) Provinsi Jawa Barat akan diikuti 200 pemuda dari 40 negara Benua Asia dan Afrika ini, seperti Cina, Jepang, Thailand, Ghana, Kenya, dan Maroko dan dipusatkan di Gedung Merdeka, 23 hingga 27 Agustus 2010.
Ketua Panitia yang juga Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) Provinsi Jawa Barat, Amung Ma’mun kepada wartawan saat jumpa pers di d’Palm, Jln. Lombok Bandung, Sabtu (21/8), mengatakan, pertemuan tersebut juga akan membahas mengenai kerja sama negara-negara di Asia Afrika dalam mempercepat pencapaian tujuan pembangunan milenium MDGs (Millenium Development Goals). Bahkan ditegaskannya, bila hasil dari pertemuan tersebut mendapat report yang bagus, kemungkinan besar akan dirujuk menjadi isu dunia pada pertemuan antar negara yang akan diadakan di Amerika, dan akan diserahkan kepada Presiden Indosenia untuk diampaikan dalam sidang umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), September mendatang.
Amung juga menilai, rumusan-rumusan yang telah disepakati oleh para founding father merupakan hal yang harus direspons oleh pemuda-pemuda dari Asia Afrika. Sebab, terdapat nilai-nilai yang bisa menjadi inspirasi bagi para pemuda dari semangat KAA 1955, yakni kemerdekaan, harmoni, dan membangun kemajuan. Ketiga hal tersebut, merupakan warisan bagi para pemuda Asia-Afrika untuk tetap dipertahankan.
“Jadi, kita ingin spirit dari KAA tersebut tetap bergaung sampai saat ini. Dan harus diwariskan kepada para pemuda datri benua Asia dan Afrika. Kita pun menginginkan, spirit KAA 1955 ini tetap menjadi isnpirasi bagi pemuda yang selalu aktif dalam membangun negaranya,” ujarnya
Dirinya berharap, kegiatan AAYF ini, diharapkan tidak hanya berhenti di Bandung saja. Namun lebih dari itu, kegiatan ini bisa menjadi agenda rutin pemuda di Asia Afrika yang dilaksanakan secara berkesinambungan. Dan berharap melalui kegiatan ini dapat terbentuk forum pemuda Asia Afrika, dan berperan dalam mensukseskan pembangunan millennium.
“Mudah-mudahan juga, pertemuan ini bisa diadakan secara regular di negara-negara yang berbeda,” tandasnya. (Duy)