[lintasjabar tkp] Mey Delislela Haryati asal Tanah Pasundan Jawa Barat secara resmi berhak menyandang gelar serta disahkan menggunakan nama dengan sebutan ‘Naduma Hallet Pasundan’.
Gelar yang memiliki arti Putri Pasundan yang dicintai banyak orang tersebut diterima Mey pada saat prosesi simbolis Pemberian Gelar Kekerabatan yang diberikan langsung Raja Huristak Padang Lawas Sumatra Utara ke – XII, Patuan Daulat Palon Tondi Utama Hasibuan di Hotel Grand Sunshine Soreang Kabupaten Bandung, pada Rabu 29 Juli 2020.
Prosesi pemberian gelar berlangsung sangat khidmat yang dikemas dalam Pagelaran Pengantin Nusantara berhijab Mey Wedding Muslimah di acara Open House Grand Sunshine. Bahkan acara pun semakin semarak serta meriah karena dibalut juga dengan penampilan kolaborasi seni. Hal itupun menambah suasana kekeluargaan pada gelaran tersebut semakin akrab.
Dijelaskan Mey, prosesi pemberian gelar diawali dengan pemasangan selempang kerajaan, penyelempangan Kain ulos dan Pemberian Sertifikat Gelar.
“Saya pribadi merasa bersyukur dan bahagia dan saya akan menjaga amanah dari pemberian gelar tersebut dengan sebaik-baiknya. Keputusan pemberian gelar tersebut merupakan hasil pleno yang dilaksanakan sebelumnya bertempat di Bagas Godang. Gelaran rapat itu pun dihadiri oleh para Kepala Desa, Ketua Adat, Pemuka Agama dan Cerdik pandai,” ujarnya kepada lintasjabar.com melalui sambungan selulernya, Minggu (16/8/2020).
[xyz-ips snippet=”bacajuga”]
Sebelum disahkan oleh Raja Huristak ke – XII yang bergelar Patuan Daulat Palon, hasil rapat terlebih dahulu diumumkan (Harawaos) kepada para penduduk di setiap desa yang berada di wilayah kerajaan.
Prosesi penganugerahan gelar dimeriahkan pula oleh para penari sambil mementaskan tarian ‘Tortor modern’ yang dikolaborasikan dengan tarian dari tatar Sunda.
Dalam sambutannya saat itu, Raja Huristak ke – XII Tondi Utama Hasibuan menjelaskan bahwa pemberian gelar ini sebagai bentuk rasa hormat dan penghargaan kepada penerimanya.
“Pada umumnya penerima gelar kehormatan memiliki nama serta arti tersendiri sesuai dengan prestasi atau dedikasi serta pencapaian terbaik mereka,” paparnya.
Sebelumnya Mey juga pernah menerima gelar serupa dari Pakualaman Jogjakarta dengan nama KRNgT. Dyah Ayu Metarum (Kangjeng Raden Nganten Tumenggung), sebuah nama yang diambil dari nama Ratu Mataram zaman dahulu kala, yang diberikan langsung oleh KGPAA Paku Alam Alhaj IX (Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Arya). (San)