[lintasjabar tkp] Agresi milter yang dilakukan Israel kepada rakyat Palestina adalah bentuk kejahatan terhadap kemanusiaan dan termasuk kepada kejahatan HAM berat.
Hal tersebut ditegaskan anggota DPR RI, Muhammad Hoerudin Amin menanggapi tragedi kemanusiaan yang terjadi pada rakyat Palestina dan penyerangan terhadap Masjid Al Aqsa melalui keterangan resminya yang diterima redaksi, Rabu malam (19/2/5/2021).
Ia mengingatkan agar pemerintah Indonesia menjadi bangsa yang tahu balas budi. Sebab dirinya memandang dalam catatan sejarah bahwa Palestina merupakan bangsa yang mengakui kemerdekaan Indonesia.
“Tragedi kemanusiaan yang terjadi hari ini dan dipertontonkan oleh militer Israel kepada rakyat Palestina adalah sungguh sebuah kejahatan kemanusiaan. Sebagai bangsa yang memiliki rasa balas budi tentu kita diingatkan dengan kejadian masa lalu Indonesia, pada saat para pemimpin perjuangan kemerdekaan saat itu tengah melakukan lobi internasional. Dan Palestina adalah negara terdepan yang mengakui kemerdekaan Indonesia,” tegas legislator Fraksi Partai Amanat Nasional ini.
Dalam catatan sejarah bahwa saat itu Indonesia tengah dalam kondisi terhuyung-huyung membutuhkan dukungan negara internasional untuk mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia. Dan Palestina salah satu negara yang mengakui Kemerdekaan Indonesia. Termasuk seorang Mufti Palestina yang bernama Muhammad Amin Al Husaini salah satu tokoh yang disegani di Palestina ikut andil dalam pengakuan kemerdekaan Republik Indonesia. Bukan hanya itu, bahkan tokoh Palestina Syeikh Muhammad Amin Al Husaini rela bersafari ke sejumlah negara Timur Tengah untuk pengakuan Negara Indonesia. Langkah serupa juga dilakukan Muhammad Taher Ali, saudagar kaya Palestina dan juga seorang jurnalis.
“Taher Ali mengambil seluruh kekayaannya yang di simpan di bank dan disedekahkan untuk perjuangan rakyat Indonesia saat itu,” paparnya.
Menurut Hoerudin, bangsa Indonesia secara moral dan etika mempunyai hutang budi yang sangat besar kepada bangsa Palestina atas pengakuan kemerdekaan bangsa Indonesia.
[xyz-ips snippet=”bacajuga”]
“Kita adalah bangsa yang memiliki budaya balas budi yang luhur. Ingat, saat kita menyatakan kemerdekaan pada 1945, disana rakyat Palestina bersukacita dan bergembira melihat bangsa Indonesia sebagai saudaranya meraih kemerdekaan. Begitu dekat batin mereka dan begitu kuat rasa persaudaraan rakyat Palestina kepada bangsa Indonesia,” jelasnya.
Diungkapkan Hoerudin yang merupakan anggota Komisi IV ini saat ini rakyat Palestina tengah menderita dan didzalimi, untuk itu sudah saatnya para pemimpin Indonesia melakukan langkah-langkah strategis dan langkah nyata untuk membela bangsa Palestina.
Langkah-langkah pembelaan terhadap rakyat palestina, lanjutnya adalah akan menjadi bukti nyata bahwa pemerintah Indonesia telah melaksanakan konstitusi. Sebab hal tersebut berdasar pada sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
“Kita mendorong pemerintah bekerja nyata karena perjuangan penghapusan dan perlawanan terhadap kejahatan kemanusiaan dan penjajahan mandatory UUD,” pungkas Hoerudin yang juga Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni STAI Persis Bandung. (Red)