Perangi Hoaks, Arif Menilai Proses Literasi Medsos Perlu Dilakukan ke Seluruh Lapisan Masyarakat

[lintasjabar tkp] Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat, H. Arif Hamid Rahman, SH memandang proses literasi media sosial perlu dilakukan ke seluruh lapisan masyarakat, baik itu pelajar dan mahasiswa maupun masyarakat umum. Sehingga media sosial yang dipakai jauh lebih sehat dengan konten positif yang membawa manfaat bukan saja bagi kita sendiri, tetapi juga bagi komunitas dan lebih dari itu bermanfaat bagi bangsa dan negara.

Hal tersebut ia sampaikan menanggapi kunjungan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Barat yang bersinergi dengan DPRD Provinsi Jabar dan bersepakat untuk memerangi hoaks atau berita bohong melalui kiprah pers di Provinsi Jabar. Kesepakatan itu terjalin dalam silaturahmi jajaran pengurus PWI Provinsi Jabar dengan Ketua DPRD Jabar Taufik Hidayat di Kantor DPRD Provinsi Jabar, Kota Bandung, belum lama ini.

Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat, H. Arif Hamid Rahman, SH

Dalam kaitan itu, DPRD Jabar siap mendukung program PWI Jabar dalam mewujudkan pers yang berkualitas dan bertanggung jawab.

Arif sendiri mengapresiasi PWI Jabar yang telah berkontribusi dalam menciptakan situasi kondusif di Provinsi Jabar. Oleh karena itu, pihaknya berkewajiban meningkatkan kuantitas dan kualitas sinergi dengan PWI Jabar.

“Fenomena hoax semakin merajalela di dunia maya dan dengan mudahnya penyebaran informasi melalui media sosial sehingga dapat menimbulkan beragam opini masyarakat. Penyebaran berita hoax juga mampu membawa pada kerancuan informasi dan kehebohan publik akan suatu informasi, bahkan dapat juga berakibat pada perpecahan suatu bangsa. Maka itu, DPRD Jabar tentunya wajib memberi penghargaan kepada awak media maupun wartawan yang selama ini bermitra dengan DPRD Jabar dan sama-sama berjuang dan memerangi hoaks,’’ ujar legislator Gerindra Dapil I Kota Bandung dan Kota Cimahi ini melalui sambungan selulernya, Kamis (1/7/2021).

Ditambahkannya, hoaks bisa menjadi pemicu munculnya keributan, keresahan, perselisihan bahkan ujaran kebencian. Akhir-akhir ini, bertebarnya hoax di tengah masyarakat kian populer dengan memanfaatkan kondisi pandemi global Covid-19 (corona virus disease 2019- red). Misalnya, hoax yang santer beredar adalah minum alkohol bisa menyembuhkan orang yang terkena Covid-19 serta hal-hal lainnya yang tak bisa dipertanggungjawabkan.

Dirinya memahami, Pers senantiasa mengedepankan kode etik jurnalistik, maka itu dipastikan akan menghadirkan manfaat besar bagi roda pembangunan di Provinsi Jabar. (AdiPar)

Tinggalkan Balasan