Persib Terancam Merugi, Akibat Masalah Royalti Hak Siar

Bandung, (LJ) – Hingga waktu yang sudah hampir mendekati digulirnya kompetisi, Persib Bandung terancam kehilangan ratusan juta dari hak siar di partai kandang pada kompetisi musim depan. Dikarenakan sampai saat ini PSSI masih belum memutuskan stasiun televisi mana yang akan menjadi hak siar seutuhnya.  Sehingga sampai saat ini, Persib belum juga mendapatkan kepastian soal mekanisme pembagian royalti hak siar dari stasiun televisi.

Di lain sisi, PSSI sendiri diperkirakan sudah menjalin hubungan kerjasama dengan C Group, induk perusahaan dari stasiun Global TV, RCTI, dan MNC TV. Padahal sudah jelas bahwa ANTV sebagai broadcasting partner musim lalu merasa masih punya hak siar setidaknya untuk lima musim kedepan. Hal  Itu terjadi setelah adanya kesepakatan jalinan hak siar dengan PSSI di beberapa musim kebelakang.

Isi kesepakatan yang telah terjalin antara PSSI dan ANTV , kedua belah pihak setuju menjalin kerjasama hak siaran pertandingan kompetisi teratas di Indonsia selama 10 musim dengan nilai Rp 100 miliar. Namun perjanjian kontrak hak siar, akan di lakukan pembahasan pada setiap musimnya.

” kita belum tahu sampai sekarang,stasiun televisi mana yang akan menyiarkan pertandingan kompetisi di musim depan, ” tegas Direktur PT PBB Risha Adi Wijaya.

Hal itu diungkapkan  Risha saat ditemui wartawan disela sela waktunya di Kantor PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Jalan Sulanjana, Rabu (12/10/2011).

Risha menuturkan, Jangankan untuk satu musim kedepan , royalti untuk laga perdana Persib vs Semen Padang pun sampai saat ini belum mendapat kepastian yang jelas.

“laga perdana melawan Semen Padang, kita belum tahu disiarkan stasion televisi mana. Kita masih menunggu surat dari Badan Liga Indonesia (BLI). Untuk jadwal pertandingan sendiri, kita juga belum tahu apakah ada perubahan atau tetap yang udah dijadwalkan oleh Badan Liga Indonesia (BLI ). Menurut rencara yang sudah dijadwalkan, pertandingan perdana kontra semen padang rencananya di jadwalkan pukul 15.30 WIB, saya sejauh ini belum tahu apakah ada perubahan jadwal lagi atau,” tegas Risha kepada lintasjabar.com

Sementara itu, seandainya kita bercermin pada kompetisi tahun lalu, laga kandang Persib yang sebanyak 14 kali pada musim lalu mendapat jatah siaran langsung. Pada  14 laga yang digelar itu, Persib mendapatkan royalti dari siaran langsung rata-rata Rp 20 juta untuk laga yang biasa dan 25 juta untuk laga pertandingan yang benar benar dianggap pertandingan krusial atau lebih identik dengan big match seperti contoh Persib kontra Persija Jakarta.

“Sekarang begini, Jika seandainya di kalkulasikan per siaran langsung Rp.23 juta, pada musim tahun yang lalu Persib mendapat royalti minimal sebesar Rp.322 juta”. Untuk kompetisi kali ini, Persib belum mendapatkan kepastian masalah hak siar. Ujar Risha  (gempa)

Tinggalkan Balasan