KAB. GARUT, LJ – Bersama Yayasan Duha, anggota Majelis Permusyawaratan Perwakilan Rakyat (MPR) Republik Indonesia, dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), M. Hoerudin Amin menggelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang dilaksanakan di Aula Pesantren Cikuya Desa Bojong Kidul Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Garut, Kamis 2 Juni 2022.
Acara sosialisasi sendiri selain dihadiri Pembina Yayasan Duha Tata Muttaqin, hadir pula para kelompok adat diantaranya Asep Jaya Diwangsa dari Sunda Tandang yang tergabung dalam Komunitas Sunda Ngahiji.
Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan pun berlangsung cukup hangat, karena para tokoh serta peserta melakukan sharing dialog. Sesi sosialisasi dikemas interaktif sehingga peserta dapat sharing serta memberikan masukan dan tanggapan terkait bagaimana Pancasila bisa dibumikan dan dipraktekan, sesuai dengan tingkat jaman yang terus berkembang terutama di jaman teknologi yang terus maju.
Dalam paparan sambutannya, Pembina Yayasan Duha Tata Muttaqin menjelaskan bahwa Pancasila adalah perekat semu kelompok. Karena dirinya menilai Pancasila merupakan nilai dasar hidup manusia agar tercipta kebaikan serta keharmonisan hidup berbangsa dan bernegara.
Sementara itu, dituturkan Asep Jaya Diwangsa dari Sunda Tandang, Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara harus menjadi landasan pokok dan landasan fundamental bagi penyelenggaraan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Pancasila rumah semua, rumah kita dalam berhimpun agar kita ber-NKRI. Yang memiliki kesamaan hak atas semua suku dan kelompok, atas kehidupan yang terlindungi terjamin hak-hak dasar, dan menjadikan kita bisa bersama-sama dari perbedaan kita semua,” ujar Asep.
Ditambahkan Asep, hal tersebut juga sesuai dengan Bhineka Tunggal Ika sebagai prinsip dari pilar kebangsaan.
Sedang dalam kesempatan tersebut, anggota MPR RI M. Hoerudin Amin menegaskan visi Pancasila adalah visi peradaban dunia yang melewati peradaban falsafah negara-negara lain bahkan dibanding dengan falsafah negara-negara maju sekalipun.
“Pancasila akan kita rasakan baik, jika kita mampu memahami nilai sejati Pancasila, memahami menghayati Pancasila bila dengan sisi kepentingan politik akan tidak dapat mengambil maknanya,” terang anggota Komisi IV DPR RI ini.
Ditambahkan Hoerudin yang berasal dari Dapil Jabar XI meliputi Kota dan Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Garut ini, Negara Indonesia adalah negara yang besar. Sejak awal berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia, lanjutnya, para pendiri negara menyadari bahwa Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk karena terdiri atas berbagai suku bangsa, adat istiadat, budaya, bahasa daerah, serta agama yang berbeda-beda.
Dengan keanekaragaman tersebut, mengharuskan setiap langkah dan kebijakan negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara diarahkan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
“Kejujuran kita atas nilai yang kita anut akan menjadikan posisi Pancasila menjadi jembatan dialektika kebangsaan yang produktif,” pungkasnya.
Adapun tujuan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI adalah untuk mengingatkan dan menyegarkan kembali komitmen seluruh komponen bangsa agar pelaksanaan dan penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara selalu menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa dalam rangka mewujudkan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. (Zaen)