KAB. BANDUNG, LJ – Usai sukses menggelar Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang diikuti ratusan siswa baru, SMK Negeri 2 Baleendah kemudian mengundang para orangtua dan wali siswa kelas X pada acara Kelas Parenting atau Pola asuh Orang Tua yang diselenggarakan di Ruang Aula SMKN 2 Baleendah, Rabu 2 Agustus 2023.
Dengan mengusung tema “Membangun Kemitraan Antara Orangtua dan Sekolah untuk Anak Berprestasi dan Berkarakter”, Kelas Parenting tersebut menghadirkan Penggiat Parenting dan juga Dosen BK di STKIP Pasundan Rima Irmayanti, M. Pd sebagai pemateri.
Kelas Parenting yang merupakan program Bimbingan dan Konseling atau BK tersebut dihadiri langsung Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Baleendah, H. Tatang, M. Pd, serta para Wakil Kepala Sekolah diantaranya Bidang Kesiswaan, Dede Riyadi, S.Sn, M.M, Bidang Kurikulum, Sutisna, S.Sos.I, Bidang Sarana Prasarana, Ronny Noor Ronny, S.T. juga Bidang Hubungan Industri, Dra. Noor Yuli Astuti.
Disamping itu tampak para Ketua Kejuruan dari mulai program Kejuruan Tata Boga, Tata Busana, Tata Kecantikan, Teknik Kimia serta Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi berikut para wali kelas X untuk tiap kejuruan. Tak ketinggalan acara Kelas Parenting pun dihadiri pengurus Komite Sekolah SMKN 2 Baleendah.
Kelas Parenting yang digelar pagi hari sejak pukul 07.30 WIB dan berakhir pada pukul 13.00 WIB mendapat animo tinggi dari para orangtua siswa dan wali siswa bahkan acara sendiri dibagi menjadi 2 sesi, sesi pertama untuk Kejuruan Kuliner dan Busana, dan sesi kedua untuk Kejuruan Kimia Industri, Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi atau TKJ dan Kecantikan.
Diungkapkan Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Baleendah, H. Tatang, M. Pd yang baru menjabat sejak Januari 2023, diselenggarakannya acara tersebut berdasarkan acuan dari UU. RI No, 20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa terselenggaranya pendidikan yang baik dengan adanya kerjasama antara pihak sekolah dan orang tua.
Pada kesempatan itu, Tatang juga membeberkan terkait program sekolah tahun pelajaran 2023 – 2024 terkait ruang lingkup pendidikan sekolah, gerakan literasi sekolah dan materi pembelajaran sebagai membangun karakter siswa yang kompeten, cerdas dan santun.
Disela itu, diakui Tatang, dirinya merasa bangga atas karakter yang tertanam di diri siswa usai pelaksanaan PLS. Sebab sehari sebelumnya dirinya sempat tak pulang dan memutuskan tinggal di sekolah agar dapat mengetahui atmosfer aktivitas pagi hari bagaimana siswa disiplin dengan waktu.
“Alhamdulillah, saya merasa bangga. Hari kemarin saya sengaja tak pulang dan memutuskan tinggal di sekolah karena ingin mengetahui secara langsung atmosfer pagi hari. Dan ternyata anak-anak sangat disiplin dengan waktu, mungkin masih tertanam serta pengaruh PLS. Kebetulan hari ini, ada program literasi yang dilangsungkan sejak pagi pukul 06.00 WIB,” tuturnya.
Dalam pemaparannya, Rima Irmayanti menegaskan Parenting sendiri dapat diartikan sebagai teknik pengasuhan orang tua terhadap anaknya. Berpedoman pada defenisi tersebut, maka orang tua memiliki peran yang vital dalam membentuk karakter atau kepribadian yang baik pada anak, karena proses pendidikan karakter anak tidak bisa dibebankan hanya pada pihak sekolah.
“Karena bagaimanapun, lingkungan sosial dimana anak tersebut berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari mereka, lebih banyak dilakukan saat mereka berada di luar lingkungan sekolah, terutama lingkup keluarga dan lingkungan sekitar atau masyarakat,” jelasnya.
Dan, sambungnya, tujuan parenting dapat diwujudkan, jika orang tua mampu menciptakan kondisi yang harmonis dan nyaman pada anaknya jika mereka berada dirumah, serta orang tua juga harus mengajarkan dan menanamkan konsep karakter spiritual dan sosial.
“Program parenting mempunyai dampak positif. Dan bagi orang tua dengan program parenting ini maka komunikasi dan interaksi mereka dengan anak-anaknya bisa terjalin dengan baik karena anak merupakan investasi yang paling berharga,” pungkasnya. (San)