Reuni Akbar Alumni PPI Pajagalan Bandung Siap Digelar pada 24 September Mendatang

Pesantren Persatuan Islam (PPI) No 1 & 2 Jalan Pajagalan Kota Bandung bersanding megah dengan bangunan masjid heritage yang memiliki desain arsitektur Islam. (Photo Istimewa)

BANDUNG, LJ – Ribuan ulama maupun asatidz telah dihasilkan dari bangku Pesantren Persatuan Islam (PPI) No 1 & 2 Jalan Pajagalan Kota Bandung atau akrab disebut PPI Pajagalan Bandung. Bahkan tak terbantahkan, keberadaan PPI Pajagalan Bandung yang berdiri sejak 4 Maret 1936 telah melahirkan alumni serta kader-kader ulama dan bahkan sejarah telah menorehkan bahwa PPI Pajagalan Bandung menjadi embrio atau cikal bakal lahir dan berdirinya pesantren-pesantren Persatuan Islam (Persis) yang kini telah tersebar hingga ke seluruh pelosok Indonesia.

Keberadaan PPI Pajagalan Bandung yang bersanding megah dengan bangunan Masjid Pajagalan PERSIS-nya menjadi suatu pemandangan yang luar biasa. Daya tarik bangunan Masjid yang sarat memiliki desain arsitektur Islam juga letak PPI Pajagalan Bandung berada tidak jauh dari kawasan pusat Kota Bandung. Tak terbantahkan pula, jika PPI Pajagalan Bandung dengan bangunan Masjid Heritage menjadi ikon organisasi massa PERSIS, ditambah PERSIS sendiri sempat berkantor disana.

Sebagai sekilas pandang, PPI Pajagalan Bandung merupakan salah satu pesantren modern yang memadukan ilmu keagamaan dan ilmu pengetahuan umum yang memiliki tujuan membangun generasi tafaqquh fiddin (pendalaman agama). Tujuan ini sangat relevan guna memperbaiki generasi bangsa. Pemahaman terhadap agama menjadi landasan utama dalam berakhlak mulia. Disamping itu, PPI Pajagalan Bandung memiliki peran sebagai pusat pendidikan Persatuan Islam (Persis). Karenanya, PPI Pajagalan Bandung memiliki peran besar dalam mencetak manusia Muslim Indonesia yang ber-tafaqquh fiddin, dalam rangka menguatkan paham agama untuk senantiasa kembali kepada Alquran dan Sunah sebagai pedoman hidup manusia.

Dengan banyaknya sebaran alumni PPI Pajagalan Bandung dengan berbagai profesinya, Ikatan Keluarga Alumni Pesantren Persatuan Islam (IKA PPI) Pajagalan Bandung sebagai wadah alumni berupaya untuk merekatkan potensi alumni serta berikhtiar membangun silaturahmi dengan menggagas Reuni Akbar yang bertajuk “Saiket Sabeungkeutan”.

Reuni Akbar sebagai program IKA PPI Pajagalan Bandung yang rencananya akan diselenggarakan pada Minggu, 24 September 2023 di Bale Rame Gedung Sabilulungan Kabupaten Bandung ini merupakan reuni perdana dan akan menjadi momentum bersejarah setelah lebih dari setengah abad atau sejak 68 tahun silam telah berhasil meluluskan ribuan alumninya. Dan tentu saja sesuai target panitia pelaksana akan dihadiri oleh 60 angkatan dan lebih dari 3000 lulusan yang tersebar di seluruh Indonesia.

Menanggapi terkait hajat IKA PPI Pajagalan Bandung, Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis), KH. Dr. Jeje Zaenudin, M.Ag menyampaikan ucapan selamat dan sukses atas terselenggaranya Reuni Akbar Alumni Pesantren Persatuan Islam Pajagalan Bandung yang akan dilaksanakan pada tanggal 24 September 2023 di Kabupaten Bandung Jawa Barat.

“Semoga dengan Reuni Akbar yang dihelat oleh Ikatan Alumni Pesantren Persatuan Islam Pajagalan Bandung ini menjadi ajang silaturahim yang mempererat ukhuwah islamiyah diantara para alumni dan juga menjadi sarana meneguhkan komitmen para alumni dalam berkontribusi bagi kejayaan Islam dan kaum muslimin pada umumnya,” dalam amanatnya yang disampaikan melalui sambungan selulernya, Jum’at, 25 Agustus 2023.

Reuni Akbar pun diharapkannya menjadi media perjuangan dakwah melalui jam’iyah Persatuan Islam pada khususnya. Disamping dirinya berharap semoga dari para alumni PPI Pajagalan Bandung ini juga melahirkan generasi-generasi ulama, zu’ama, ashaabun dan hawariyun Islam yang handal dan militan dalam mengemban kesinambungan amanah risalah dakwah.

“Sekali lagi atas nama Pimpinan Pusat Persatuan Islam, saya sampaikan selamat dan sukses. Barakallah fiikum, allahu ya’khudzu bi aidina ila ma fihi khairun lil-Islam wal-muslimin,” ucapnya.

Sementara itu, Mudir ‘Am PPI No 1 & 2 Pajagalan Bandung, KH. Dr. Dedeng Rosyidin, M. Ag mengungkapkan apresiasi serta dukungannya terhadap pelaksanaan reuni akbar.

“Kami pihak Pesantren memberikan dukungan penuh atas terselenggaranya Reuni Akbar yang diadakan oleh IKA PPI Pajagalan Bandung. Diharapkan pula panitia yang dibentuk dapat mengakomodir harapan-harapan dari setiap angkatan walau tidak dapat memuaskan seluruh pihak. Begitu pula panitia dalam melaksanakan acara tetap memegang teguh nilai-nilai yang diusung oleh Pesantren dan Organisasi Persis sehingga tidak berdampak pada munculnya fitnah setelah acara dilaksanakan,” terang KH. Dr. Dedeng Rosyidin, M. Ag di ruang kerjanya belum lama ini.

Tak ketinggalan, Mudir ‘Am juga mengajak kepada seluruh alumni PPI Pajagalan Bandung dari angkatan awal hingga angkatan terbaru, diharapkan dapat berpartisipasi aktif dan memberikan kontribusi terbaik demi kesuksesan acara Reuni Akbar.

“Semoga dengan penyelenggaraan Acara Reuni Akbar ini memberikan dampak yang baik untuk kemajuan Pesantren Pajagalan dan Alumni Pajagalan. Teringat pada hadits Nabi yang menyatakan bahwa jika kalian melewati taman-taman surga maka singgahlah. Lalu sahabat bertanya Apa taman surga itu? Kemudian Nabi menjawab: Majelis-majelis Ilmu,” tambahnya.

Maka dari itu, sambungnya, mendatangi pesantren setelah selesai menimba ilmu adalah bentuk dari amaliyah yang sesuai dengan pesan nabi tersebut termasuk mendatangi kegiatan silaturahim Alumni yang akan dilaksanakan pada tanggal 24 September 2023 nanti.

Di lain tempat, Ketua IKA PPI Pajagalan Bandung, Ustadz Deni Saeful Bukhori menjelaskan Reuni Akbar Alumni PPI Pajagalan Bandung merupakan program besar yang telah direncanakan oleh para senior alumni dan telah lama diupayakan untuk direalisasikan sebagaimana cerita dari para alumni dekade pertama tahun tujuhpuluhan dan dekade kedua tahun delapanpuluhan.

“Saat MUNAS yang digelar tepatnya pada 11 April 2021 yang lalu, telah dilaksanakan dan dibentuk rumah besar alumni yaitu Ikatan Alumni Pesantren Persatuan Islam (IKA PPI) Pajagalan Bandung, saat itu para sesepuh alumni mengamanahkan agar Reuni Akbar segera direalisasikan pada periode pertama dan menjadi program utama kepemimpinan IKA PPI Pajagalan Bandung,” tegasnya.

Dengan akan digelarnya perhelatan Reuni Akbar IKA PPI Pajagalan Bandung yang berprinsif mengedepankan kebersamaan, diharapkan mampu mempererat tali silaturahmi serta saling menguatkan dalam satu wadah IKA PPI Pajagalan Bandung.

“Diharapkan dengan reuni akbar dapat bersatu dalam rasa suara dan langkah, siliasah siliasih siliasuh siliwangi, sabilulungan dalam menjaga, memelihara dan meningkatkan kualitas Alumni serta Pesantren Persatuan Islam Pajagalan Bandung, Jam’iyyah Persatuan Islam dan seluruh masyarakat pada umumnya untuk kemajuan dan keberkahan bersama saiket sabeungkeutan,” harap Amang Deni panggilan akrabnya.

Kenapa mengusung tema “Saiket Sabeungkeutan?”, Amang Deni memaparkan bahwa secara filosofis, iket berasal dari kata saiket/satu ikatan, artinya sauyunan dalam satu kesatuan hidup. Ibarat lidi, jika sehelai tidak mempunyai fungsi, tapi jika dibentuk menjadi satu ikatan sapu, maka akan mampu membersihkan apapun. Begitu pula manusia berlaku individual, tentu berat menghadapi suatu masalah. Lain ceritanya jika dilakukan bersama. Iket juga menandakan agar pemakainya tidak ingkah (lepas) dari jati diri.

Ditambahkannya, istilah iket berasal dari bahasa Sunda yang artinya “ikat” atau “ikatan” dikenal juga dengan sebutan totopong. Jika di Bali, iket dikenal dengan istilah Udeng. Dalam sejarah iket, antara iket Sunda dan udeng Bali terdapat hubungan erat meski mempunyai bentuk dan model berbeda.

“Di negara Arab khususnya di zaman Rosululloh shallallohu ‘alaihi wasallam, beliau dan para sahabat memakai iket atau tutup kepala yang terbuat dari kain yang diistilahkan dengan sebutan ‘imamah atau di Indonesia dikenal dengan istilah sorban yang terkadang diikatkan di kepala atau digantungkan di leher,” katanya.

Bentuk iket (totopong/udeng/’imamah) yang berbeda bukan melambangkan kasta, kedudukan, atau status sosial di masyarakat tetapi menunjukan fungsi pekerjaan Si Pemakai karena di Tatar Sunda khususnya tidak dikenal kasta tetapi sejajar sesuai dengan istilah Padjadjaran (Pajajaran) yang mengandung arti “sejajar” atau “kesejajaran”.

Karena itu, sambung Amang Deni, tagline Saiket Sabeungkeutan di acara Reuni Akbar Alumni PPI Pajagalan Bandung lebih merupakan bahasa lembur dan terilhami dari ayat Al-Qur’an yang terdapat dalam surat Ali Imran 103 dan menjadi bagian dari Logo PERSIS dengan harapan besar Alumni Pesantren PERSIS Pajagalan Bandung mampu bersatu hati, bersatu suara serta bersatu dalam gerak dan langkah perjuangan da’wah ilalloh.

{ وَٱعۡتَصِمُوا۟ بِحَبۡلِ ٱللَّهِ جَمِیعࣰا وَلَا تَفَرَّقُوا۟ۚ وَٱذۡكُرُوا۟ نِعۡمَتَ ٱللَّهِ عَلَیۡكُمۡ إِذۡ كُنتُمۡ أَعۡدَاۤءࣰ فَأَلَّفَ بَیۡنَ قُلُوبِكُمۡ فَأَصۡبَحۡتُم بِنِعۡمَتِهِۦۤ إِخۡوَ ٰ⁠نࣰا وَكُنتُمۡ عَلَىٰ شَفَا حُفۡرَةࣲ مِّنَ ٱلنَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنۡهَاۗ كَذَ ٰ⁠لِكَ یُبَیِّنُ ٱللَّهُ لَكُمۡ ءَایَـٰتِهِۦ لَعَلَّكُمۡ تَهۡتَدُونَ }

Sedang Ketua Panitia Pelaksana Reuni Akbar Alumni PPI Pajagalan Bandung, Irfan Hakim menandaskan jajaran panitia yang dibentuk dan telah mengantongi Surat Keputusan (SK) dari IKA PPI Pajagalan Bandung banyak mengakomodir hampir seluruh angkatan begitu pula telah merampungkan banyak aktifitas yang berkaitan dengan persiapan acara.

“Koordinasi lapangan juga telah dilaksanakan untuk lebih mematangkan lagi ketika pelaksanaan acara digelar nanti. Insya Allah semaksimal mungkin panitia akan memberikan yang terbaik untuk seluruh alumni walau saat ini dengan dana yang jauh dari maksimal sesuai ekspektasi,” ungkapnya.

Menurutnya, koordinasi yang dilakukan pihaknya dengan para ketua angkatan juga dilakukan untuk dapat mengakomodir setiap keinginan alumni yang dibagi menjadi 5 dekade besar dari tahun angkatan 60-an hingga 2023. Dalam databased panitia, hingga saat ini telah terdaftar peserta lebih dari 2500 peserta (82%) dari capaian target peserta 3000 alumni.

“Kita tidak sedang berbicara tentang sebuah kebanggaan masa lalu, karena kita tidak berada pada masa dimana semuanya berawal dari titik nol itu. Tapi kita sedang berbicara tentang nilai perjuangan para penerus yang tanpa lelah merawat dan membina dari tahun ke tahun hingga akhirnya kebanggaan masa lalu itu masih dapat terus dilanjutkan pada generasi-generasi selanjutnya. Kita sedang berbicara tentang para mujahid yang dengan ikhlas mengabdikan hidupnya hingga jalan yang telah dimulai oleh para perintis berbuah menjadi kebanggaan sekaligus dapat terus dicicipi manisnya oleh para pelanjut,” papar Irfan yang juga Ketua KAPPI angkatan 95.

Ikatan yang kuat itu tak mungkin dapat terus bertahan jika tidak ada visi yang kuat untuk mewujudkan harapan dan meneruskan amalan. Karenanya generasi hari ini adalah para pelanjut itu, diharapkan jadilah bagian dari pengobar jihad untuk membuat bangunan itu tidak hanya sekadar megah dan mewah tapi sebagai bagian dari jalan dakwah.

Alumni Masagi Ngahiji Saiket Sabeungkeutan, adalah sebuah inisiasi dengan semangat kebersamaan dan saling menguatkan. Dan hingga kini, perjalanan panjang itu sudah semakin mendekat. Tak kurang dari 60 angkatan sudah mendaftarkan diri.

“Dan akhirnya saat ini sudah 2436 Alumni tercatat dalam data kehadiran di Reuni Akbar Alumni Pesantren Pajagalan Bandung. Kami tunggu partisipasi seluruh angkatan untuk mengajak seluruh alumni di angkatannya sehingga dapat hadir dan semakin meramaikan perhelatan akbar yang baru pertama kali terjadi dalam sejarah Pesantren pajagalan,” ajaknya.

Saiket Sabeungkeutan menjadi semboyan yang selalu dikumandangkan sebagai satu kesatuan gerak dan langkah setelah menyelesaikan pendidikan di lembaga yang dinaungi oleh Persatuan Islam. Menjadi teladan ummat di segala lini yang menjadi bagian dari syiar para Alumni.

“Semoga pada saatnya nanti alumni pajagalan yang menjadi target utama perhelatan akbar ini dapat mewujud menjadi sebuah persembahan terbaik bagi Pesantren Pajagalan (Almamater) pada khususnya dan Alumni pada umumnya,” pungkasnya. (*)

Penulis: ZaenEditor: San