BANDUNG, LINTAS JABAR – Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Gedebage sudah mulai dialirkan. Karenanya, beberapa saluran air milik warga sudah dicek, dan air memang sudah mengalir dan cukup deras.
Dikatakan Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirtawening Kota Bandung, DR. H. Sonny Salimi, S.ST., M.T., warga sudah menikmati air yang sudah dialirkan ini menjadi benchmark atau contoh sehingga warga lain terprovokasi ikut menyambung SPAM Gedebage.
Hal tersebut ia ungkapkan disela-sela peninjauan Progres SPAM Gedebage bersama Direktur Pelayanan Ir. Hj Novera Deliyama, M.T. dan jajaran Perumda Tirtawening Kota Bandung di Komplek Pesona Ciwastra Permai RW 17 RT 07 Kelurahan Margasari Kecamatan Buahbatu dan RW 20 Banyubiru, Kamis 28 Maret 2024.
Ditambahkan Sonny, ada beberapa keuntungan penyambungan air melalui perpipaan milik Perumda Tirtawening yakni airnya dipastikan sesuai Permenkes No. 2 Tahun 2023, yakni aman untuk dikonsumsi.
Sonny bersama jajaran mengecek saluran SPAM Gedebage yang sudah terpasang di rumah warga di dua kompleks tersebut. Mereka melihat langsung kondisi air yang belum 100 persen jernih.
“Karena ini pembangunan dengan perpipaan baru, dengan panjang ribuan kilometer totalnya. Pasti dalam pipa ini ada beberapa material yang tersangkut atau terjebak, sehingga di pengaliran pertama ke pelanggan masih dimungkinkan sampai satu bulan ke depan, kualitas airnya bisa jernih atau ada keruh-keruh,” ujar Sonny.
Namun demikian, dari beberapa pengecekan terdapat beberapa air yang mengalir di rumah warga dengan cukup jernih. SPAM Gedebage merupakan instalasi baru, sehingga masih banyak kemungkinan gangguan-gangguan terjadi.
Karena itulah, sambung Sonny, peran aktif masyarakat dibutuhkan untuk segera melaporkan apabila terjadi gangguan.
Pihaknya sangat memahami apabila aliran pertama air sedikit terganggu kualitasnya. Karenanya, Perumda Tirtawening pun akan melakukan evaluasi.
“Tentunya kita akan berikan hadiah bahwa mungkin satu, dua atau lima kubik pertama digratiskan, karena ini untuk menguras air. Ini sedang kita evaluasi, nanti kita publikasikan berapa kubik pertama yang akan kita gratiskan,” tandasnya.
Menurut catatannya kapasitas aliran SPAM Gedebage ini sekitar 700 liter per detik, similar (serupa) dengan 56.000 pelanggan yang harus kita layani. Karena itu, dari target 56.000 saluran, saat ini baru 3.000 saluran yang terdaftar.
Sonny berharap, terpenting adalah ikhtiar menjaga lingkungan, sehingga akses air tanah oleh masyarakat Kota Bandung bisa segera dihentikan.
“Supaya ke depan tidak terjadi penurunan muka tanah yang terus menerus di cekungan Bandung,” terangnya.
Pihaknya menekankan, untuk SPAM Gedebage ini khusus untuk warga Gedebage dan tidak lagi terkoneksi dengan daerah lain. Sehingga 700 liter per detik ini secara teorical bisa melayani semua.
Sedang untuk daerah layanan SPAM Gedebage ini memiliki batas sebelah barat yakni Terusan Buahbatu, batas selatan adalah jalan tol, batas utara adalah Jalan Soekarno Hatta dan batas timur bisa Rancanumpang. (San)