BANDUNG, LINTAS JABAR – Di era digital seperti sekarang ini, zaman dirasakan sudah banyak mengalami perkembangan dan kemajuan ke arah yang serba digital. Bahkan era digitalisasi tak bisa dielakkan terlebih ketika informasi mudah dan cepat diperoleh serta disebarluaskan menggunakan teknologi digital, teknologi yang menggunakan sistem komputerisasi yang terhubung internet.
Atas pentingnya era digitalisasi itu, Institut Agama Islam (IAI) PERSIS Bandung menggelar kegiatan seminar dengan mengusung tema “Penguatan Peran Fakultas dan Prodi di Era Digital” yang diselenggarakan di Aula Rapat IAI PERSIS, Jumat, 21 Juni 2024.
Acara yang dimulai sejak pukul 17.00 hingga lepas waktu magrib ini menghadirkan narasumber yakni Assesor dan Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo, Prof. Dr. Ilyas Supena, M.Ag.
Dalam press release yang diterima redaksi, Senin (24/6/2024), kegiatan seminar dihadiri Rektor IAI Persis Bandung beserta Wakil Rektor 1 hingga 4, begitu pula para Dekan, para Kaprodi, dan para Sekretaris Dekan.
Disamping itu hadir pula Sekretaris Prodi, tenaga kependidikan, serta ketua-ketua lembaga seperti LPPM dan LPMI.
Dalam sambutannya, Rektor IAI Persis Bandung, Dr. H. Nurmawan, M.Ag selain menyampaikan ucapan selamat datang, ia juga mengenalkan jajaran akademik.
“Kampus IAI PERSIS telah bertransformasi dari STAI menjadi IAI, hal tersebut menandai perubahan signifikan dalam visi dan misi kampus,” terang Dr. H. Nurmawan.
Dr. H. Nurmawan pun berharap, kegiatan seminar dapat menjadi langkah awal yang positif bagi IAI PERSIS Bandung dalam menghadapi tantangan dan peluang di era digital, serta memperkuat peran fakultas dan program studi dalam menciptakan lulusan yang kompeten dan berdaya saing.
Sementara itu, dalam paparannya, Prof. Dr. Ilyas Supena menekankan pentingnya kampus untuk memiliki mimpi besar yang kemudian diterjemahkan ke dalam pernyataan-pernyataan konkret, terukur, dan mudah dipahami.
“Kampus harus punya mimpi besar, kemudian diturunkan ke statemen-statemen konkrit dan terukur dan mudah difahami. Orang biasa menyebutnya dengan visi misi,” ujar Prof. Ilyas.
Ia juga menekankan bahwa seluruh pemangku kepentingan akademik harus memiliki komitmen bersama, didukung oleh sumber daya manusia yang kuat, sarana dan prasarana yang memadai, serta konsistensi dalam mengembangkan ciri keilmuan kampus.
Acara kemudian dipungkas dengan sesi foto bersama, menandai semangat kebersamaan dan komitmen para peserta dalam mendukung transformasi dan penguatan peran fakultas dan program studi di era digitalisasi. (San)