Sejak Jabat Pelaksana Tugas, Tono Rusdiantono Tingkatkan Kualitas Pelayanan Air

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Perumda Tirtawening Kota Bandung, Tono Rusdiantono. (Photo: istimewa)

BANDUNG, LINTAS JABAR – Penunjukan Tono Rusdiantono sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Perumda Tirtawening Kota Bandung membawa semangat baru dalam peningkatan kualitas pelayanan air bersih kepada masyarakat.

Ia menegaskan, langkah-langkah perbaikan akan segera dilakukan. Khususnya pada sektor-sektor yang dianggap mendesak dan berdampak langsung pada pelayanan publik.

Menurut Tono, meskipun pejabat sebelumnya telah meletakkan dasar pembangunan yang baik, masih ada sejumlah persoalan teknis yang perlu segera dibenahi. Salah satunya adalah perbaikan sarana dan prasarana yang berkaitan dengan distribusi air.

“Kami akan memperkuat aspek pelayanan, seperti memperbaiki pompa yang rusak atau infrastruktur lain yang belum optimal. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat,” kata Tono belum lama ini.

Salah satu tantangan utama yang kini dihadapi Perumda Tirtawening adalah tingginya tingkat kebocoran air. Ia mengakui sulit melakukan pengecekan secara menyeluruh, karena keterbatasan sumber daya. Namun, pihaknya sudah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk mengurangi kebocoran dan meningkatkan debit air.

“Kami fokus melakukan pembersihan dan pemeliharaan saluran-saluran air, meski dari hal-hal kecil. Tapi kami yakin, dampaknya bisa signifikan terhadap produksi air di Kota Bandung,” ucapnya.

Sejak menjabat, Tono mencatat keluhan masyarakat paling banyak terkait distribusi air yang tidak lancar. Warga mengeluhkan air hanya mengalir selama beberapa jam, bahkan ada yang hanya dua hari sekali menerima pasokan air.

“Untuk penyediaan air baku memang butuh waktu dan kerja sama yang panjang. Tapi selama itu berlangsung, kami akan fokus menyelesaikan hal-hal kecil yang bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujar dia.

Ia juga merespons cepat keluhan dari internal, termasuk soal kendaraan operasional yang sudah tidak layak pakai. Ia menyatakan akan segera mengupayakan pengadaan kendaraan baru untuk mendukung kegiatan lapangan. Termasuk pengaduan dan perbaikan teknis.

Selain itu, pompa-pompa yang rusak juga menjadi prioritas perbaikan karena anggarannya sudah tersedia. Ia menegaskan, segala bentuk pembersihan dan perbaikan akan dilakukan secara menyeluruh, termasuk efisiensi dalam pengelolaan administrasi internal.

Tono menyadari pelayanan yang berkualitas tidak hanya bergantung pada infrastruktur, tetapi juga tata kelola internal. Oleh karena itu, efisiensi dan efektivitas akan diterapkan secara ketat. Termasuk dalam hal anggaran.

“Kami akan meninjau anggaran yang tidak produktif dan menggantinya dengan program-program yang memberikan dampak langsung bagi pelayanan air bersih,” tegasnya.

Meski menjabat hanya sebagai Plt selama empat hingga lima bulan, Tono optimistis waktu singkat tersebut cukup untuk menunjukkan hasil konkret.

“Kami tidak akan membuat program yang muluk-muluk. Yang penting dalam waktu singkat ini, ada peningkatan kualitas pelayanan yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” tandas dia. (*)