Ranting Persis Tarajusari Disambut Antusias, Pemdes Siap Berkolaborasi

Musyawarah Ranting Persatuan Islam (Persis) Tarajusari yang digelar di Madrasah Al Furqon Cipeundeuy Banjaran Kabupaten Bandung, Minggu, 27 Juli 2025. (Poto: Acil)

KAB. BANDUNG, LINTAS JABAR – Semangat musyawarah dan kekuatan ukhuwah yang terpancar dari Musyawarah Ranting Persatuan Islam (Persis) Tarajusari yang digelar di Madrasah Al Furqon Cipeundeuy Banjaran Kabupaten Bandung, Minggu 27 Juli 2025 tak hanya terasa di lingkup internal jam’iyah.

Bahkan kehadiran Pimpinan Ranting (PR) Persis Tarajusari pun mendapat sambutan hangat dari Pemerintah Desa Tarajusari Kecamatan Banjaran sebagai mitra strategis dalam membangun masyarakat, baik pembangunan secara lahir maupun batin.

Kepala Desa Tarajusari, Uli Mulia, menyampaikan bahwa terbentuknya PR Persis Tarajusari menjadi momen penting untuk mempererat sinergi antara organisasi keagamaan dan pemerintahan desa.

Baginya, Persis bukan hanya organisasi yang menebar dakwah, tetapi juga kekuatan sosial yang menyeimbangkan pembangunan spiritual dan fisik warga.

“Kami sangat menyambut baik kehadiran Ranting Persis ini. Ini bukan hanya soal struktur organisasi, tapi soal semangat kolaborasi. Kami melihat Persis hadir dengan ruh persatuan dan penguatan akidah, namun juga siap mendukung program-program desa, termasuk program ketahanan pangan dan pembinaan warga secara berkelanjutan,” ujar Uli dengan penuh harap.

Ia pun menegaskan, kontribusi jamaah Persis dalam pembinaan rohani telah berdampak nyata dalam menekan angka kenakalan remaja dan menjaga keharmonisan sosial di tengah masyarakat.

Karena itu, ditegaskannya, pemerintahan desa siap bersinergi dalam program-program strategis ranting ke depan. Mulai dari pemberdayaan ekonomi umat, pelatihan spiritual, hingga kolaborasi dalam ketahanan pangan berbasis warga.

Kepala Desa Tarajusari Kecamatan Banjaran, H. Uli Mulia. (Poto: Acil)

Sementara itu, Ketua BPD Tarajusari, H. Engkos Kosasih, juga memberikan pandangan dan optimismenya atas hadirnya PR Persis Tarajusari.

Menurutnya, musyawarah ini harus dijadikan momentum penguatan jam’iyah agar lebih adaptif terhadap tantangan sosial.

Ia berharap pengurus ranting dapat memperluas cakupan kerja dakwah ke bidang sosial, budaya, bahkan lingkungan hidup.

“Persis harus hadir bukan hanya sebagai pengisi forum pengajian, tapi juga sebagai penggerak sosial. Saya menyarankan agar kader Persis aktif dalam struktur RT dan RW, karena dari situlah ruang kontribusi sosial semakin terbuka,” ujarnya.

Sebagai mitra legislatif desa, Engkos berharap ormas keagamaan seperti Persis dapat terlibat aktif dalam proses perencanaan pembangunan desa, seperti Musrenbang, agar aspirasi spiritualitas dan kebutuhan masyarakat tertuang dalam perencanaan pembangunan fisik dan sumber daya manusia.

Dengan sambutan yang demikian hangat dari berbagai pihak, keberadaan PR Persis Tarajusari kini tidak hanya sebagai bentuk ekspansi organisasi, tapi sebagai energi baru untuk membangun desa yang maju secara lahir dan tercerahkan secara batin. Persis hadir sebagai sahabat umat, mitra pemerintah, dan pilar bangsa. (Herdi)