Jawab Tantangan Zaman, PC Persis Banjaran Resmikan Sistem Manajemen Jam’iyah (SIMANJA)

Drs. H. Hasyim Suryadi, Ketua PD Persis Kabupaten Bandung, bersama jajaran PC Persis Banjaran saat meluncurkan aplikasi SIMANJA (Sistem Manajemen Jamiyah) di Kantor Bersama PC Persis Banjaran, Minggu (12/10/2025). (Photo: Herdi)

KAB. BANDUNG, LINTAS JABAR – Di era digital yang serba cepat, tantangan dakwah semakin kompleks. Namun PC Persatuan Islam (Persis) Banjaran membuktikan bahwa kekuatan ukhuwah islamiyah yang kokoh mampu menjawab tantangan zaman dengan penuh percaya diri.

Pembuktian itu diwujudkan PC Persatuan Islam (Persis) Banjaran dengan meresmikan Sistem Manajemen Jam’iyah (SIMANJA), sebuah wujud nyata sinergi antara persaudaraan sejati dan kemajuan teknologi, yang dikembangkan melalui kerja sama strategis dengan Politeknik Negeri Bandung (Polban).

Peresmian Sistem Manajemen Jam’iyah (SIMANJA) berlangsung di Kantor Bersama PC Persis Banjaran, Minggu, 12 Oktober 2025, dengan disaksikan langsung Ketua PD Persis Kabupaten Bandung Drs. H. Hasyim Suryadi bersama jajaran tasykil PD dan seluruh pengurus cabang.

Momentum ini bukan sekadar peluncuran aplikasi, melainkan pernyataan kuat: ketika ukhuwah kuat dan didukung sinergi dengan institusi pendidikan tinggi, tak ada tantangan yang tak bisa dihadapi bersama.

Ukhuwah yang Kokoh, Bangunan yang Saling Menopang

Pada kesempatan itu, Ketua PC Persis Banjaran, H. D. Pandi, membuka dengan penuh makna. Ia mengutip sabda Rasulullah yang menjadi landasan setiap gerak jam’iyah nyakni “Al-mu’minu lil mu’mini kal bunyani, yasyuddu ba’dhuhu ba’dha” bahwa seorang mukmin terhadap mukmin yang lain seperti bangunan yang saling menguatkan satu sama lain.

“Inilah ruh sejati jam’iyah kita. Kekuatan Persis bukan pada kehebatan individu, tapi pada persaudaraan yang saling menopang. SIMANJA lahir dari semangat kolektif ini tentunya dari kita, oleh kita, untuk kita bersama,” ” ujar H. D. Pandi dengan penuh keyakinan.

Ia juga menegaskan bahwa aplikasi SIMANJA adalah hasil kerja sama seluruh bidang di PC Banjaran, diperkuat dengan kolaborasi bersama Politeknik Negeri Bandung.

“Kami bersyukur mendapat dukungan dari Polban dalam pengembangan sistem ini. Kerjasama dengan institusi pendidikan tinggi membuktikan bahwa jam’iyah kita terbuka terhadap kolaborasi akademis yang konstruktif,” jelasnya.

Tak ada yang bekerja sendiri. Setiap bidang saling berbagi data, saling mengisi kekosongan, saling menguatkan sistem.

“Teknologi ini bukan alat untuk memisahkan, tapi justru mempersatukan. Ketika data jamaah terintegrasi, komunikasi antar pengurus lancar, laporan transparan dan tentunya itulah wujud ukhuwah dalam pengelolaan jam’iyah,” jelasnya.

H. D. Pandi pun mengungkapkan rasa syukur atas kunjungan PD Persis. “Kami merasa tenang karena ada persaudaraan yang tulus dengan PD. Ketika kami keluar dari rel, ada yang mengingatkan. Ketika kami berinovasi, ada yang mendukung. Inilah kekuatan jam’iyah yang sejati sebab pada dasarnya kita saling menjaga, saling mendorong maju,” ungkapnya dengan haru.

“Hayatuna Kulluha ‘Ibadah” – Bersama Menghadapi Zaman

Adapun Ketua PD Persis Kabupaten Bandung, Drs. H. Hasyim Suryadi, menyampaikan pesan mendalam yang menyentuh hati setiap pengurus yang hadir saat itu. Pesan tersebut berbunyi “Hayatuna kulluha ‘ibadah” tentang bagaimana seluruh kehidupan kita adalah ibadah.

“Setiap usaha kita menghadapi tantangan zaman adalah ibadah. Setiap inovasi yang kita lakukan untuk kemajuan jam’iyah adalah jihad. Dan yang terpenting: kita melakukannya bersama-sama, sebagai satu keluarga besar,” tegasnya.

Drs. H. Hasyim Suryadi memberikan apresiasi luar biasa kepada PC Banjaran. Bukan hanya karena inovasinya, tapi karena semangat kebersamaan yang melatarbelakanginya.

“Bagi PD Persis, ini bukan sekadar kebanggaan teknis. Ini adalah bukti bahwa ketika ukhuwah kuat, cabang mampu berinovasi. Ketika persaudaraan kokoh, tantangan zaman bukan halangan, tapi justru peluang untuk maju bersama,” ujarnya dengan penuh semangat.

Ia juga mengapresiasi langkah PC Banjaran menjalin kerja sama dengan Polban. “Kolaborasi dengan institusi pendidikan seperti Polban menunjukkan bahwa jam’iyah kita tidak eksklusif, tapi inklusif dalam hal kemajuan dan pengembangan. Ini adalah teladan bagi cabang-cabang lain,” tambahnya.

Ia menegaskan komitmen PD untuk mendorong replikasi SIMANJA ke seluruh cabang di Kabupaten Bandung. “Ini bukan milik Banjaran saja. Ini milik kita bersama. PD akan memfasilitasi transfer sistem agar semua cabang bisa memanfaatkannya. Kita maju bersama, bukan sendirian.”

Yang mengharukan, Drs. H. Hasyim Suryadi menyebut bahwa keberhasilan Banjaran adalah keberhasilan seluruh jam’iyah. “Ketika satu cabang sukses, itu kebanggan kita semua. Ketika satu cabang jatuh, kita angkat bersama. Itulah makna persaudaraan dalam jam’iyah tak ada yang tertinggal, semua berjalan beriringan.”

Launching: Simbol Persatuan dalam Menghadapi Era Digital

Momen peresmian tiba. Ketua PD dan Ketua PC berdiri berdampingan, bahu membahu menekan tombol SIMANJA. Bukan hanya simbolis secara teknis, tapi juga filosofis: PD dan PC, daerah dan cabang, senior dan junior, semua bersatu menghadapi tantangan era digital.

Saat detik-detik aplikasi terbuka di layar, suasana pun sontak berubah. Seketika gemuruh suara tepuk tangan memecah suasana peresmian, bahkan tak ketinggalan sahutan kalimat takbir juga bergema, tampak senyum lebar terpancar di wajah setiap pengurus. Ada kebanggaan, ada haru, sekaligus ada semangat baru yang menggelora.

“Alhamdulillah, ini bukan pencapaian saya pribadi atau Banjaran saja. Ini pencapaian ukhuwah kita semua. Tanpa dukungan PD, tanpa kerja sama seluruh bidang, tanpa dukungan Polban dalam pengembangan sistem, SIMANJA tidak akan pernah ada,” ujar H. D. Pandi, suaranya sedikit bergetar.

Suasana Pembinaan jamiyah PD Persis Kabupaten Bandung di PC Persis Banjaran. (Photo: Herdi)

Sinergi dalam Pembinaan: Bukan Atasan-Bawahan, Tapi Saudara

Usai peresmian, kegiatan berlanjut dengan pembinaan bidang. Namun suasananya bukan formal dan kaku melainkan hangat dengan dikemas dialog santai. Setiap Bidang PD turun langsung, berdiskusi, berbagi pengalaman, dan memberikan arahan kepada bidang terkait di PC Banjaran.

Saat itu, Bidang Sekretariat mengingatkan tentang pembaruan plang jamaah dan cabang. “Identitas visual kita adalah wajah jam’iyah di mata masyarakat. Mari kita jaga bersama agar tetap segar dan berwibawa.”

Sedang Bidang Pendidikan membahas kelengkapan SK Muallimin Ciileutik. “Kita bantu bersama prosesnya. Jangan merasa berjuang sendiri—PD siap mendampingi hingga selesai.”

Begitu pula Bidang Dakwah mengajak PC Banjaran menyusun Peta Dakwah. “Mari kita bersinergi: PD memberikan arahan strategis, PC eksekusi di lapangan. Dengan peta yang jelas, dakwah kita lebih efektif dan terukur.”

Dan Bidang Haji dan Umrah mengingatkan pentingnya kejujuran dalam pembinaan jamaah. “Tugas kita adalah membangun kepercayaan. Dengan transparansi dan kejujuran, jamaah akan semakin dekat dan loyal kepada jam’iyah.”

Sepanjang pembinaan, yang terasa bukan instruksi dari atas ke bawah, tapi dialog antara saudara yang saling peduli. Setiap masalah dicarikan solusi bersama. Setiap kekurangan dijadikan pelajaran untuk maju bersama.

Banjaran untuk Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung untuk Persis

“SIMANJA ini bukan sekadar sistem digital. Ia adalah wujud ukhuwah kita yang berani bersinergi dengan zaman. Kami tidak anti-teknologi, tapi kami juga tidak mau teknologi merusak ruh persaudaraan. Justru, kami gunakan teknologi untuk memperkuat ukhuwah agar komunikasi lebih lancar, transparansi lebih terjaga, dan kebersamaan lebih kuat,” terang H. D. Pandi saat menutup dengan refleksi mendalam.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas institusi. “Kerja sama kami dengan Polban adalah bukti bahwa jam’iyah yang kuat adalah jam’iyah yang terbuka, yang tidak menutup diri dari sumber ilmu dan keahlian di luar. Ini adalah investasi jangka panjang untuk kemajuan jam’iyah.”

Ia berharap inovasi ini menginspirasi cabang-cabang lain. “Ini bukan untuk pamer. Ini untuk berbagi. Banjaran tidak ingin berjalan sendiri. Kami ingin mengajak seluruh cabang maju bersama, menghadapi tantangan zaman dengan percaya diri karena kita punya ukhuwah yang kokoh.”

Dalam penutupnya, Drs. H. Hasyim Suryadi menambahkan dengan penuh harap, “Bayangkan jika semua cabang punya semangat seperti Banjaran: inovatif tapi tetap menjaga ukhuwah, progresif tapi tetap ruhani, modern tapi tetap Islami. Insya Allah, Persis Kabupaten Bandung akan menjadi contoh bagi daerah lain.” (Herdi)