
BANDUNG, LINTAS JABAR – Pertumbuhan pesat industri data center di Jawa Barat mendorong PLN Unit Pelaksana Pengatur Beban Jawa Barat (UP2B Jabar) meningkatkan kesiapan sistem kelistrikan di wilayah setempat.
Manajer PLN UP2B Jabar, Santo Kardono, memastikan bahwa PLN siap memenuhi kebutuhan daya pelanggan tegangan tinggi yang terus meningkat, termasuk pembangunan data center milik Microsoft.
Saat ditemui awak media di kantor PLN UP2B Jabar pada Rabu (12/11/2025), Santo turut didampingi jajaran manajemen, termasuk Asisten Manajer Operasi Sistem, staf senior, serta tim pengendali sistem yang bertugas selama 24 jam penuh.
Dalam kesempatan itu, ia memperkenalkan struktur tim yang menangani operasi jaringan 150 kV dan 70 kV di Jawa Barat.
“Ini adalah panglima-panglima operasional kami. Tim pengendali bekerja 24/7 menjaga keandalan jaringan,” ujar Santo.
Kerja Sama PLN–Microsoft Berbasis B2B
Santo menjelaskan bahwa kerja sama antara PLN dan Microsoft dilaksanakan sepenuhnya melalui skema Business to Business (B2B). Sebagai pelanggan Konsumen Tegangan Tinggi (KTT), Microsoft mengambil suplai listrik langsung dari jaringan 150 kV dan membangun gardu sendiri menggunakan teknologi gas insulated yang lebih advance.
Menurutnya, data center adalah pelanggan dengan karakteristik khusus karena membutuhkan power quality yang sangat stabil dan proteksi berlapis.
Dan hal ini, sambungnya, merupakan pilot project untuk kawasan Jawa Barat. Serta kerjasama akan mulain berjalan pada awal tahun depan.

Zona Khusus Data Center Terus Berkembang
Ia menuturkan bahwa pemerintah saat ini tengah gencar menarik investasi teknologi, termasuk pengembangan zona khusus data center di Jawa Barat. Salah satu kawasan yang berkembang pesat adalah Deltamas.
“Saya melihat langsung banyak proyek konstruksi baru. Aktivitas itu menunjukkan peningkatan penyerapan tenaga kerja dan perputaran ekonomi yang makin besar di kawasan tersebut,” kata Santo.
Enam Pelanggan Raksasa Masuk Tahun Depan
PLN UP2B Jabar menerima informasi dari Divisi Niaga bahwa hingga akhir tahun depan akan ada enam pelanggan besar yang siap masuk ke Jawa Barat.
Enam pelanggan tersebut mencakup perusahaan data center global seperti Microsoft dan STT GDC dari Singapura, dengan total kebutuhan daya lebih dari 1.300 MVA—setara konsumsi sekitar satu juta rumah tangga.
“Lonjakan permintaan tidak hanya dari data center, tetapi juga dari industri berteknologi tinggi seperti pabrik baterai kendaraan listrik dan manufaktur skala besar lainnya,” jelas Santo.
Tantangan Energi Hijau dan Keandalan Sistem
Selain keandalan sistem, PLN juga menghadapi tantangan penyediaan energi hijau yang kini menjadi tuntutan global.
Jawa Barat memiliki lebih dari enam ratus megawatt pembangkit energi baru terbarukan, baik milik PLN maupun Independent Power Producer.
Dan diketahui, dari operasi sistem sendiri total energi hijau di Jabar kurang lebih 3000 mw, hal itu terdiri dari PLTP PLTA & PLTS.
PLN Siap Mendukung Industri Digital Masa Depan
Santo Kardono memastikan bahwa PLN UP2B Jabar telah menyiapkan seluruh infrastruktur kelistrikan hingga jaringan tegangan tinggi menuju gardu pelanggan.
“Dari sisi PLN, kami siap. Tinggal menunggu kesiapan internal masing-masing pelanggan,” katanya.
Ia optimistis dukungan PLN terhadap data center kelas dunia akan memperkuat posisi Jawa Barat sebagai pusat industri digital dan energi hijau di Indonesia.
“Semoga Jawa Barat menjadi pusat industri digital berbasis energi hijau,” pungkasnya. (Tim*)












