BANDUNG LJ – DPRD Jawa Barat mendorong pembangunan fasilitas umum berbasis teknologi atau yang dikenal dengan sebutan Technopolis. Karena itu, perencanaan dan konsep yang digambarkan harus diperhitungkan dengan matang. Sehingga, campur tangan ahli dalam pembangunan proyek tersebut sangat diperlukan. Ridwan Kamil, ditunjuk Gubernur Jabar untuk membuat konsep pembangunan kota di kawasan Gedebage.
Ketua DPRD Jabar, Ineu Purwadewi Sundari mengatakan, Komisi IV DPRD Jabar menginisiasi dan mengundang pakar untuk perencanaan proyek tersebut bersama dinas terkait. Penataan kota-kota di Jabar harus sudah terintegrasi dengan tata kota yang memadai sesuai dengan perencanaan konsep.,katanya di DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, no. 27, Kota Bandung, Kamis (22/10).
Ketua Komisi IV, Ali Hasan yang mengungkapkan, proyek tersebut mencuat dari perencanaan program Pemerintah Provinsi Jabar melalui Dinas Pemukiman dan Perumahan (Diskimrum). Sehingga rapat gabungan antarkomisi mengenai proyek tersebut pun dilakukan bersama dinas terkait untuk meminta kejelasannya.
“Yang kami khawatirkan, karena tidak ada koordinasi dari dinas terkait bagaimana tiba-tiba ada anggaran 70 miliar,” ujar Ali.
Ridwan Kamil yang berperan sebagai pakar mengungkapkan, dirinya diminta oleh Gubernur Jabar untuk membuatkan konsep mesjid yang representatif atau menjadi ikon Jabar. Setiap masa kepemimpinan harus ada warisan visi yang diberikan untuk daerahnya. Seperti halnya Soekarno yang notabenenya sebagai arsitektur.
Menurutnya, Ikon Indonesia yang tidak kalah pentingnya seperti Gelora Bung Karno, jembatan Semanggi, dan masih banyak lainnya kan dirancang oleh Soekarno, itu adalah warisan visi,ujarnya seraya menjelaskan, perencanaan proyek mesjid di kawasan Gedebage membutuhkan perencanaan yang matang dan lintas koordinasi antar wilayah. Terutama dalam pembebasan lahan serta proyek pembangunannya.
Hal itu untuk mengantisipasi perencanaan pemerintah pusat dalam pembuatan jalur kereta cepat Jakarta-Bandung. Sehigga, jika proyek kereta tersebut jadi, fasilitas publik di wilayah Jabar sudah siap.
Lanjut Emil sapaan akranya, kalau proyek kereta ini dimulai pemerintah pusat, kita (Jabar-red) udah bisa ground breaking tahun depan. Tentunya dengan dukungan DPRD Jabar.Anggaran yang dibutuhkan untuk realisasi pembangunan tersebut berkisar Rp 400 miliar dengan luas wilayah untuk mesjid lima hektar. Sementara untuk kawasan penunjang sekitar 25 hektar.
“Anggaran tersebut kami perhitungkan untuk luas mesjid 100meter persegi, katanya.Kawasan terintegrasi di selatan Bandung ini tidak hanya merencanakan pembangunan mesjid biasa seperti pada umumnya. Tetapi mesjid tersebut dibangun diatas danau multifungsi atau yang disebut dengan mesjid terapung. Sehingga, danau tersebut dapat berfungsi sebagai pengendali banjir, resapan air disaat musim hujan dan cadangan air disaat musim kemarau,” paparnya. (Ydi/Herdi)