BANDUNG (Lintasjabar.com),- Wali Kota Bandung Dada Rosada, Wakil Wali Kota Bandung Ayi Vivananda, dandim 0618/BS letkol Inf. Yufti Senjaya, usur Muspida, Anggota DPRD, Pejabat Pemkot dan sejumlah masyarakat ikut meramaikan Festival Cikapundung dengan menyusuri Sungai Cikapundung mulai dari Dago Bengkok sampai Babakan Siliwangi menggunakan perahu karet berarung jeram, Minggu (26/12).
Sepanjang perjalanan berarung jeram, Wali Kota Bandung dan peserta yang lain, terlihat menikmati kegiatan tersebut. Cipratan air yang menerpa wajah setiap kali melewati arus yang deras tidak membuat Dada Rosada, berhenti berarung jeram. Apalagi sepanjang sungai, sudah tidak terlihat lagi tumpukan sampah, dan masyarakat yang ada di sepanjang bantaran sungai ikut menyambut setiap perahu yang lewat.
Meskipun perahu Wali Kota Bandung dan Wakil Wali Kota Bandung sempat terbalik, tidak membuat kapok mereka untuk terus melanjutkan perjalanan. “Saya tidak Kapok untuk naik perahu ini, makanya tadi saya terus melanjutkan perjalanan ini,” Ujar Dada sesaat setelah sampai ke finis.
Menurut Dada teori, praktek dan pengalaman memang harus sejalan, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Tetapi dirinya tidak khawatir akan terjadi hal yang tidak diinginkan seperti meninggal dunia, karena para instruktur dan yang mendampinginya selama di perahu merupakan orang-orang yang ahli di bidangnya.
“Saya tidak khawatir akan ada kejadian yang tidak diinginkan, karena peralatan dan keamanannya sudah diperhitungkan, kemudian instrukturnya juga sudah berpengalaman,” ujarnya.
Lebih lanjut menurutnya, wisatawan asing pasti akan senang menaklukan tantangan seperti tadi, mereka tidak akan segan-segan untuk mengeluarkan uang. “Wisata arung jeram di Sungai Cikapundung ini bisa menjadi obyek wisata yang bagus, tetapi jangan lupa juga masalah jaminan keselamatannya untuk selalu diperhatikan,” katanya.
Dada pun mengungkapkan kegiatan Festival Cikapundung ini, agar menjadi kegiatan rutin yang dilaksanakan tiap tahun, karena merupakan salah satu bentuk sosialisasi kepada masyarakat untuk ikut menjaga dan memelihara Sungai Cikapundung. “Kita tadi kan menikmati perjalanan menyusuri Sungai Cikapundung, masa warga sekitar tega membuang sampah ke sungai, padahal kita menikmati perjalanan tersebut,” ungkapnya.
Lebih lanjut Dada pun menjelaskan, kegiatan gerakan Cikapundung bersih sudah dimulai dari tahun 2004, ada sekitar 7 tahapan, mulai dari sosialisasi sampai dengan rumah-rumah di sepanjang bantaran sungai agar menghadap ke sungai. “Rumah-rumah di sepanjang bantaran sungai, banyak yang mempunyai halaman, jadi apabila rumah mereka menjadi menghadap sungai hal itu bisa dilakukan,” jelasnya.
Pada saat 2004 Sungai Cikapundung masih dipenuhi dengan sampah, 2006 sudah mulai berkurang, saat ini sampah hampir tidak ada, sehingga arung jeram bisa dilakukan di aliran Cikapundung. “Saya yakin Sungai Cikapundung akan bersih seperti dahulu kala, ya minimal dari sampah. Kita berusaha agar warga tidak membuang sampah ke sungai, kemudain kita juga membuat septic tank komunal bagi warga,” Pungkasnya.
Selain Arung Jeram kegiatan Festival Cikapundung, yang berlangsung di Babakan Siliwangi dan sekitar bantaran Sungai Cikapundung, juga mengadakan kegiatan jalan santai, kukuyaan, gogolontongan, permainan tradisonal, seperti enggrang, tarik tambang, balap karung, bakiak, festival kuliner dan seni tradisional. (Herdi)