Ada dr. Diah Mutmainah di Gelaran Reses Arif Hamid Rahman

[lintasjabar tkp=] Selain pemeriksaan mata gratis, ada yang berbeda pada gelaran reses II tahun sidang 2019-2020 yang dilaksanakan anggota DPRD Jawa Barat, H. Arif Hamid Rahman, SH di RM Liwet Cipagalo kawasan Jalan Terusan Buahbatu Bandung, Kamis (5/3/2020).

Arif Hamid Rahman saat paparkan fungsi dan tugas reses

Bagaimana tidak, hadirnya dr. rd. Diah Mutmainah dengan penyampaian materi penyuluhan kesehatan terutama paparan gejala mengenai virus Corona atau Covid-19 dan cara pencegahannya membuat peserta reses yang tergabung dalam Keluarga Alumni Pesantren Persatuan Islam (KAPPI) 1 angkatan 1995 begitu antusias dan diakui cukup memberikan informasi dan edukasi.

dr. rd. Diah Mutmainah berikan penyuluhan kesehatan terkait Covid-19

Terkait Covid-19 hingga kini membuat banyak masyarakat begitu cemas dan khawatir, namun demikian dr. Diah Mutmainah menjelaskan agar masyarakat jangan terlalu panik sebab dengan pola hidup, kerap mencuci tangan dengan sabun akan tercegah dari virus asal Kota Wuhan Cina ini.

[xyz-ips snippet=”bacajuga”]

“Covid-19 tidaklah begitu menyeramkan tetapi tidak pula untuk disepelekan. Gejala-gejala yang terpapar corona pun tidak khas, namun dengan pola hidup yang sehat, terlebih menggunakan sabun tiap membasuh atau cuci tangan, makanan sehat bergizi serta berolah raga akan meningkatkan imunitas tubuh terhadap virus atau bakteri yang masuk,” papar dokter muda yang praktek di RS Hermina seraya menghimbau untuk banyak mengkonsumsi air putih mineral.

Adapun aspirasi yang disampaikan beberapa alumni PPI 1 Bandung diantaranya disampaikan Harun, dirinya menginginkan adanya pembinaan bagi petani kopi terutama petani tradisional, lebih dari itu adanya bantuan mesin roasting kopi agar memudahkan dan menjadikan kualitas dan aroma kopi yang dihasilkan semakin baik.

Harun anggota KAPPI 1 ’95 tengah memberikan kopi hasil produksinya

“Saya sering diundang ke beberapa daerah termasuk Kabupaten Bandung, mereka begitu membanggakan kopi khasnya. Tetapi ditemukan di lapangan tidak sedikit para petani kopi menjerit karena ekonomi. Hal tersebut dikarenakan daya jual yang kompetitif juga petani tradisional harus mengalah dengan perusahaan-perusahaan besar yang memiliki mesin dan peralatan penghasil kopi cukup canggih,” papar Haji Arif sapaan akrab legislator Partai Gerindra menyikapi aspirasi tersebut.

Bahkan anggota Komisi I ini berjanji akan berupaya mendorong kebutuhan para petani lokal kopi kepada instansi terkait agar mendapatkan pembinaan sekaligus memberikan alat atau mesin roasting kopi.

Peserta dan suasa reses II tahun sidang 2019-2020

Adapun menyoal pelayanan BPJS Kesehatan yang dikeluhkan, Haji Arif menegaskan bahwa kondisi dan situasi pelayanan seharusnya tanpa ada membeda-bedakan antara pasien umum maupun pasien pengguna BPJS. Namun pada kenyataannya, pihak rumkit pun banyak mengeluh akibat kerap tersendatnya klaim pembayaran dari pihak BPJS sementara rumkit sendiri membutuhkan biaya operasional.

“Pertanyaan sebagian besar masyarakat atas pelayanan rumah sakit pada BPJS, seperti halnya dialami oleh keluarga saya sendiri,” papar Arif yang juga salah satu alumnus PPI 1 angkatan 95 ini. (Zaen)

Tinggalkan Balasan