BANDUNG, LINTAS JABAR – Selama tahun 2023, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirtawening Kota Bandung telah mengerjakan sejumlah proyek besar.
Sejumlah proyek tersebut diantaranya kerjasama Perumda Tirtawening bersama Adaro Water untuk menekan kasus kehilangan air di wilayah Utara Kota Bandung, proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Gedebage, dan SPAM Bandung Terintegrasi.
Hal tersebut dibeberkan Dirut Perumda Tirtawening Kota Bandung, Sonny Salimi di Command Center Perumda Tirtawening Kota Bandung, Jalan Badak Singa Bandung, Jumat 29 Desember 2023.
Dipaparkan Sonny, kinerja Perumda Tirtawening Kota Bandung dalam pengerjaan semua proyek tersebut sebagai upaya untuk mengatasi sejumlah persoalan yang kerap dikeluhkan pelanggan.
Ditambahkannya, Perumda Tirtawening Kota Bandung kini tengah menyelesaikan sistem penyediaan air minum atau SPAM Gedebage yang berada di kawasan Bandung Timur.
“Kehadiran SPAM Gedebage merupakan jawaban semua keluhan yang ada saat ini. Terutama bagi masyarakat di Bandung Timur,” ujarnya dihadapan awak media.
Menurutnya, hal ini terus berprogres, terutama SPAM Gedebage. Untuk sub zona 1 dan sub zona 2, pihak Perumda Tirtawening Kota Bandung menargetkan akan selesai di akhir tahun ini.
“Untuk batas blok Gedebage adalah sebelah barat terusan Jalan Buah Batu, sebelah utara Jalan Soekarno Hatta, sebelah timur Jalan Rancanumpang dan selatan Jalan Tol Purbaleunyi,” jelasnya.
Sonny pun memastikan, instalasi pengolahan air (IPA) Cikalong yang menjadi sumber air untuk SPAM Gedebage telah selesai. Hingga kini, lanjutnya, tinggal menunggu proses untuk pengaliran airnya.
“Maka kepada masyarakat, khususnya di blok Gedebage segera manfaatkan layanan SPAM baru ini. Karena jaringan ini tidak terganggu dengan pelanggan lain. Instalasinya tersendiri dan khusus daerah ini,” ucapnya.
Ditegaskannya, bila sesuai rencana, SPAM Gedebage akan mulai ujicoba air pada Januari hingga Februari. Adapun ketersediaan dalam jaringan baru ini akan menjangkau sebanyak 31.000 pelanggan baru.
“Untuk tahap pertama itu sub zona 1 dan 2, ada sebanyak 31.000 kepala keluarga yang sudah terdata. Jadi seharusnya, pada awal Maret kita sudah bisa melayani sekitar 31.000 pelanggan,” pungkasnya. (San)
