BANDUNG (Lintasjabar.com),- Tatar alam Jawa Barat secara geologis,geografis dan demografis merupakan daerah yang potensial dan rentan untuk terjadinya bencana. Bencana Alam memang merupakan hukum alam secara kodrati, namun yang lebih memprihatinkan adalah kurangnya kesadaran secara kolektif diantara kita dalam menjaga lingkungan seperti pencemaran lingkungan, buang sampah sembarangan, pengundulan hutan, mengabaikan RTRW, penyimpangan pemanfaatan kekayaan alam,keanekaragaman suku, agama, adat, budaya, golongan serta permasalahan sosial lainnya yang sangat kompleks dan menyebabkan beberapa daerah juga rawan konflik, maupun rawan terhadap bencana akibat ulah manusia.
Menyikapi hal tersebut Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat melakukan Program Pelatihan Pemuda Penduli Bencana yang berbasis Kemasyarakatan. Menurut Kepala BPBD Pemprov Jabar Drs. Udjwalaprana Sigit, MM, M.Si upaya ini ditempuh mengingat berdasarkan data yang ada, kalau di Nusantara ini terjadi bencana 70 kejadian, 50 kejadiannya tersebut terjadi di daerah Jawa Barat, jelas pria yang ramah ini.
Lebih lanjut dikatakannya saat ini berdasarkan data BPS penduduk Jabar sebanyak 4,3 juta jiwa, dengan cukup besarnya populasi penduduk tersebut bila hal ini tidak di antisipasi bila terjadi datangnya bencana yang selalu tidak terduga maupun potensi kerusakan fisik serta korban jiwa maupun material yang dikaibatkan, meskipun teknologi sudah berkembang maju, upaya memprediksi kemungkinan datangnya bencana belum berhasil.
Untuk mengatasi hal tersebut, upaya penaganan lebih di titik beratkan kepada tahap sebelum terjadi bencana ( kesiapsiagaan), berupa kegiatan peringatan dini,penyuluhan daerah rawan bencana, pemetaan, mitigasi dan kesiapsiagaan SDM maupun sarana prasarana dengan program yang baik sehingga korban manusia, kerugian harta benda dan kerusakan lingkungan dapat diminimalisir.
Sementara itu Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Pemprov Jabar Drs. H. Dadang Ronda, M.Si mengatakan,maksud kegaiatan ini ialah untuk melatih sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada layanan dan pemberdayaan masyarakat serta bertujuan melatih sikap dan semangat pemuda dalam rangka mengantisipasi dan menangulangi bencana.
Menurut Dadang, bagaimana kita mempersiapkan sebelum terjadi resikonya bencana tersebut untuk meneliminir terjadi resiko dan bayak korban baik harta maupun jiwa, imbuhnya seraya menerangkan sebelum bencana itu terjadi harus tetap berlatih untuk mengasah kemampuan dan keahlian sehingga bila terjadi bencana sudah cepat tanggap dan dapat meneliminir resiko.
Ditambahkannya Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat, saat ini sudah melatih 200 orang Sukarelawan yang tergabung dalam Unit Cegah Siaga (UCS ) yang siap bertugas mendarma baktikan tenaganya. Para sukarelawan tersebut merupakan Angkatan I sampai IV. yang setiap angkatannya terdiri 50 orang jelas pria yang hobi off road dan motor trail in. (Sen)