BANDUNG,- Direktur Utama PT Jasa Sarana Soko Sandi Buwono menegaskan pihaknya bertekad keras menuntaskan proses pembebasan lahan guna mempercepat proses pembangunan jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu). Bahkan .Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat itu sudah menyiapkan dana Rp300 miliar untuk membebaskan lahan seluas 130 hektar lebih pada ruas Tol Cisumdawu seksi II Tanjungsari-Sumedang sepanjang 17 kilometer. Diharapkan proses pembayaran sudah dapat dilaksanakan pada rentang waktu Mei-Desember tahun 2011 ini.
Lebih lanjut Soko menjelaskan proyek ruas Seksi I Cisumdawu merupakan tol yang diprioritaskan pembangunannya oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Hal itu dimaksudkan guna mengurai beban kemacetan yang seringkali mendera jalur Cadas Pangeran. Saat ini Kementerian PU melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) memang sedang menenderkan proyek ini dengan dana kontruksi dari pinjaman Pemerintah China senilai US$ 150 juta. “Pembangunannya akan dimulai tahun ini dan selesai pada 2012 atau 2013. Proyek tol ini juga menerapkan skema Kemitraan Pemerintah dan Swasta (KPS),” tuturnya di Bandung beberapa waktu lalu.
Adapun proses pembebasan lahan untuk seksi I Cileunyi-Tanjungsari sepanjang 10 km akan dilakukan bertahap. Menurut Soko total lahan yang harus dibebaskan untuk seksi I mencapai 288 hektar lebih. Dimana pada tahun 2011 ini sudah disiapkan dana Rp 80 miliar dan untuk tahun 2012 sebanyak Rp 105 miliar. Sehingga secara keseluruhan untuk seksi I jumlah dana yang disiapkan mencapai Rp 185 miliar. Hal serupa juga dilakukan guna menyiapkan lahan bagi pembangunan Tol Soreang-Pasir Koja (Soroja) seluas 95 hektar dengan alokasi pendanaan bertahap, tahun 2011 sebanyak Rp 199,3 miliar dan tahun 2012 senilai Rp 247,7 miliar.
Sementara itu, Jasa Sarana juga akan membebaskan lahan tol dalam kota (Bandung Intra Urban Toll Road/BIUTR) pada tahun 2011 ini. Lahan yang akan dibebaskan meliputi seksi Soekarno Hatta-Gede Bage seluas 25 hektare dengan dana Rp270 miliar. Sedangkan untuk ahan seksi Pasteur-Gasibu (4,4 hektare) dilakukan bertahap Rp 5,37 miliar pada tahun 2011 dan Rp 263,25 miliar di tahun 2012. Sedangkan untuk lahan seksi Pasteur-Cibiru baru tahap penilaian. Soko menandaskan proyek tol ini didanai pinjaman Japan International Cooperation Agency (JICA) senilai US$150 juta. Adapun pembangunan konstruksinya sudah bisa dilaksanakan tahun 2012.
Selain melakukan proses pembebasan lahan bagi 3 ruas Tol (Cisumdawu, BIUTR dan Soroja), Soko berharap pihaknya bisa turut dalam pembangunan konstruksinya. Untuk melaksanakan pembangunan kontruksi di ketiga jalan Tol melalui anak perusahaan Jasa Sarana yaitu PT Jabar Bumi Konstruksi berencana ikut menggarap tiga proyek tol yang ada di Jabar tersebut. Menurut Presiden Direktur Jabar Bumi Konstruksi Intri Siswandi menargetkan perusahaan mampu meraih 20% dari proyek Cisumdawu, BIUTR, dan Soroja. “Kami memiliki kompetensi sehingga akan ikut lelang pengerjaan konstruksi,” katanya. (Ihsan)