BANDUNG (Lintasjabar.com),- Minggu (29/5) sekitar pukul 06.00-08.30 WIB, Jln. Buahbatu dari perempatan Jln. Buahbatu-Jln. Pelajar Pejuang ’45 hingga pertigaan Jln. Buahbatu-Jln. Kancra-Jln. K.H. Ahmad Dahlan, ditutup terkait uji coba pertama car free day (CFD) III Buahbatu. Pengamanan lokasi CFD dilakukan pihak kepolisian bersama Dinas Perhubungan Kota Bandung dan dibantu Buah Batu Corps (BBC).
Uji coba pertama CFD kawasan Buahbatu, disambut antusias warga Kota Bandung. Bahkan ratusan warga mulai berdatangan ke CFD Buahbatu yang dimulai pukul 06.00-08.30 WIB. CFD Buahbatu memakai Jln. Buahbatu mulai perempatan Jln. Peta hingga Jln. Kancra sepanjang 850 meter. CFD sendiri diisi dengan berbagai aktivitas. Tampak kegiatan senam, bulu tangkis, sepeda, dan ada juga warga yang hanya sekadar jalan-jalan.
Pada kesempatan itu, Wakil Wali Kota Bandung, Ayi Vivananda mengatakan, respons warga cukup bagus disamping juga memberikan apresiasi terhadap BBC.
“Antusiasme warga luar biasa, keluarga besar Buahbatu Corps (BBC) pun menjaga car free day ini dengan baik,” terang Ayi. Uji coba CFD, lanjutnya, akan dilakukan selama 3 hingga 4 minggu. Uji coba dilakukan untuk mengetahui dampak penutupan jalan tersebut terhadap arus lalu lintas di sekitarnya.
“Sekarang baru sampai pukul 08.30 WIB, nanti bisa sampai pukul 10.00 WIB. Dan setelah 3 atau 4 minggu uji coba, baru diresmikan,” ungkapnya.
Ditemui di tempat yang sama Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung, Prijo Soebiandono mengatakan, CFD Buahbatu memiliki pohon-pohon yang rindang sehingga suasananya cocok untuk berolahraga dan menghirup udara segar. Untuk CFD ini, Prijo mengharapkan semua komunitas bisa menikmatinya sehingga warga tertarik dan tidak lari ke wilayah Dago.
“Komunitas apa aja boleh masuk, asalkan jangan bawa hewan peliharaan dan juga PKL,” ungkapnya. Sedangkan PKL dan OB van sebenarnya boleh asal di persil atau pekarangan.
Dikatakannya, tujuan uji coba guna mengetahui dampak penutupan kawasan Buahbatu-Jln. Peta hingga K.H. Ahmad Dahlan-Jln. Kancra yang dijadikan CFD sepanjang 700 meter terhadap arus lalu lintas. Karena kondisi lalu lintas di daerah selatan dan utara sangat berbeda karakteristiknya.
“Arus kendaraan di selatan padat, jadi kita akan lihat dampaknya bila dialihkan, dan sepanjang jalur tersebut, ada tiga angkot yang melintas yakni Sederhana-Cipgalo, Abdul Muis-Cicaheum via Binong, dan Ciroyom-Cikudapateuh. Kita berikan kesempatan masyarakat untuk menikmati car free day, jadi hewan dan kendaraan bermotor serta becak tak boleh masuk kawasan tersebut,” ujar Prijo.
Untuk perubahan rute Sederhana-Cipagalo, keluar: Terminal Sederhana-Jln. Jurang-Jln. Cemara-Jln. Pasteur-Jln. Wastukancana-Jln. Kebon Jukut-Jln. Braga-Jln. Tamblong-Jln. Cikawao-Jln. Lauk Emas-Jln. Buahbatu-Jln. K.H. Ahmad Dahlan-Jln. Peta-Jln. Buahbatu-Jln. Ters. Buahbatu-Terminal Cipagalo. Masuk: Terminal Cipagalo-Jln. Ters. Buahbatu-Jln. Buahbatu-Jln. Peta-Jln. K.H. Ahmad Dahlan-Jln. Banteng-Jln. Buahbatu, Jln. Gurame-Jln. Karapitan-Jln. Ciateul dst.
Ciroyom-Cikudapateuh, keluar: Jln. Cikudapateuh-Jln. Malabar-Jln. Palasari-Jln. K.H. Ahmad Dahlan-Jln. Buahbatu-Jln. Moh. Ramdan-Jln. Peta-Jln. BKR-Jln. K.H. Hasyim dst. Masuk: Terminal Ciroyom-Jln. Kebon Jati-Jln. Dulatif-Jln. Jend. Sudirman-Jln. Cibadak-Jln. Panjunan-Jln. K.H. Wahid Hasyim-Jln. BKR-Jln. Moh. Ramdan-Jln. Lauk Emas-Jln. Buahbatu-Jln. K.H. Ahmad Dahlan-Jln. Palasari-Jln. Malabar .
Cicaheum-Abdul Muis via Binong, keluar: Jln. Dewi Sartika-Jln. Balong Gede-Jln. Karapitan-Jln. Lauk Emas-Jln. Buahbatu-Jln. K.H. Ahmad Dahlan-Jln. Palasari-Jln. Talaga Bodas-Jln. Pelajar Pejuang 45 dst. Masuk: Cicaheum-Jln. Ahmad Yani-Jln. Pahlawan-Jln. Supratman-Jln. Jakarta-Jln. Kircon-Jln. Gatsu-Jln. R.A.A. Martadinata-Jln. Peta-Jln. Talaga Bodas-Jln. Palasari-Jln. K.H. Ahmad Dahlan-Jln. Gurame-Jln. Moh. Ramdan, dst.
Sedangkan pengerahan pengamanan serta mengatur lalu lintas yang dilakukan kepolisian hanya 10 personil. Hal tersebut, dikatakan Kasat Lantas Polrestabes Bandung, AKBP Sambodo Purnomo, kondisi CFD III Buahbatu tidak serumit dengan kawasan CFD lainnya di kawasan Dago dan Jln. Merdeka.
“CFD tahap ketiga di Jalan Buahbatu ini berbeda dengan CFD tahap pertama di Jalan Dago, dan tahap kedua yang di Jalan Merdeka. Untuk yang tahap ketiga itu jalan satu arah, dan pengalihan arus lalu lintasnya, tidak serumit di kawasan Dago, dan Merdeka. Selain itu, hanya ada tiga angkutan umum yang melalui jalur tersebut. Jadi, rekayasa lalu lintas tidak terlalu rumit,” ucapnya.
Namun demikian, Sambodo meminta car free day (CFD) tahap III kawasan Buahbatu diharapkan menjadi yang terakhir pada tahun 2011. “Kami takut kewalahan menjaga CFD. Pemkot Bandung harus memikirkan jumlah CFD. Kalau tidak dibatasi semua orang ingin di wilayahnya ada CFD. Kami harap, tahun ini Buahbatu yang terakhir, baru tahun depan boleh ada lagi. Tata dulu yang ada,” jelasnya.
Saat ini, sambung Sambodo, Kota Bandung sudah memiliki dua kawasan CFD yang sudah berjalan yakni Dago dan Merdeka. Mulai Minggu ini jumlah CFD ditambah tahap III untuk di kawasan Buahbatu.
“Kami harap Buahbatu yang terakhir tahun ini, dan mulai lagi tahun depan. Sementara tata dulu yang ada. Setelah yang ada tertata, kita bau pikirkan kemungkinan lain. Tapi untuk saat ini, lebih baik cukup tiga CFD saja,” ungkapnya.
Sembodo pun mengungkapkan, setiap akhir pekan Kota Bandung memiliki banyak agenda, seperti CFD Dago, Merdeka, Tegallega, Lapangan Gasibu, dan fun bike. Dalam setiap kegiatan tersebut, harus ada penempatan personel dari pihak kepolisian. Untuk menjaga CFD saja, petugas yang diturunkan sekitar 10-15 personel di satu kawasan.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Wali Kota Bandung, Ayi Vivananda, mengatakan hingga saat ini pemkot belum akan melakukan pembatasan. Namun belum ada lagi permintaan dari masyarakat untuk membuka CFD. Untuk pembatasan jumlah CFD yang dibutuhkan di Kota Bandung, Ayi mengatakan pihaknya belum melakukan kajian. (Herdi/san)