[lintasjabar tkp] Anggota Komisi IV DPRD Jabar, Daddy Rohanady menyampaikan bahwa pihaknya banyak bertanya tentang pekerjaan-pekerjaan dibidang infrastruktur khususnya masalah Bandara Kulon Progo yang baru mulai di tahun 2017 – 2018 dan kini sudah selesai, sedangkan Bandara Kertajati mulai dari tahun 2002 dan hingga tahun 2021 belum juga selesai, karena D.I Yogyakarta mempunyai bargaining position yang cukup bagus dengan pusat.
Hal itu ia sampaikan pada saat Pimpinan dan Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat melakukan rapat kerja dengan pimpinan DPRD D.I Yogyakarta untuk membahas komparasi program-program kerja di bidang infrastruktur dan pembangunan Bandara Kulon Progo Provinsi Yogyakarta Selasa, (8/6/21).
“Komisi IV bertanya beberapa pekerjaan terkait dengan insfrastruktur dan yang paling menonjol mengenai masalah bandara Kulon Progo yang startnya 2017-2018 tapi mereka finish lebih dahulu, dibandingkan dengan jawa barat yang startnya tahun 2002 sampai dengan tahun 2021 enggak finish – finish, dan ini akan menjadi PR yang lain untuk jawa barat yaitu masalah tol Cisumdawu serta Aksesibilitas,” tambah Daddy.
Menurutnya, yang pertama bagi kita di Jawa Barat adalah bagaimana memberikan dorongan akselerasi percepatan penyelesaian pembangunan tol Cisumdawu, karena bila tol Cisumdawu selesai maka akan terjadi akselerasi penyelesaian dan fungsi – fungsi bandara Kertajati, selain itu diperlukan komunikasi khusus antara daerah dan pusat untuk percepatan pembangunan.
“Jadi yang pertama bagi kita di jawa barat adalah bagaimana dilakukan akselerasi untuk percepatan penyelesaian tol Cisumdawu, karena dengan tol Cisumdawu selesai maka pasti terjadi juga akselerasi penyelesaian dan fungsi – fungsi bandara kertajati , itu yang pertama dan yang kedua ini berkaitan dengan lobi – lobi daerah dengan pemerintah pusat,” tutup Daddy Rohanady. (Red)