BANDUNG (LJ) – Banyak kalangan menilai bermunculannya kasus kekerasan terhadap anak belakangan ini karena lemahnya ketahanan keluarga. Pola pengasuhan dan pendidikan yang diberikan di dalam keluarga tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Jawa Barat Ali Hasan menilai, fenomena sosial tersebut menunjukkan terjadinya kerapuhan dalam keluarga. Salah satu ciri rapuhnya keluarga terlihat dari minimnya nilai-nilai agama yang tertanam dalam kehidupan. Padahal, nilai-nilai agama harus menjadi fondasi bagi kehidupan keluarga.
Menurutnya, nilai-nilai agama perlu diimplementasikan dalam kehidupan keluarga. Begitu pun nilai-nilai luhur budaya. “Budaya silih asih, silih asah, dan silih asuh itu harus diimplementasikan. Saya juga mengapresiasi disampaikannya rancangan peraturan daerah tentang penyelenggaraan pembangunan ketahanan keluarga oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada program legislasi daerah Jabar 2014 ini,” kata Ali, Senin (19/5).
Sementara itu, Ketua Fraksi Gabungan Partai Hanura-PKB Acep Adang Ruhiat menyebut perlu ada upaya sistematis untuk menanggulangi kerapuhan keluarga tersebut. Selain itu, peran pemerintah harus maksimal dalam melindungi anak dan perempuan.
Ditambahkannya,daerah harus memberikan manfaat untuk kesejahteraan masyarakat luas. Salah satu yang harus dipikirkan adalah sejauhmana efisiensi sarana dan prasarana dalam bidang ketahanan keluarga,” jelasnya. (Ihsan)