BANDUNG LJ – Rancangan APBD 2015 Provinsi Jawa Barat mencapai Rp 23,5 triliun. Demikian yang terungkap dalam Rapat Paripurna DPRD Jabar Terkait RAPBD 2015 yang dihadiri Gubernur Jabar Ahmad Heryawan kemarin.
RAPBD 2015 ini meningkat sekitar Rp 2 triliun atau 9,47 persen dari APBD Murni 2014. Ketua Komisi III Didin Supriadin berharap, peningkatan bisa terus digenjot mengingat besarnya potensi yang dimiliki Jabar.
Didin pun meminta Dinas Pendapatan Daerah Jabar dan seluruh BUMD terus meningkatkan kinerja agar memberikan kontribusi yang maksimal terhadap pendapatan asli daerah. Lebih lanjut Didin katakan, dalam RAPBD 2015 yang dibacakan Gubernur ini, terjadi penurunan dalam dana alokasi umum (DAU) sebesar Rp 384 miliar.
Didin mempertanyakan penurunan tersebut karena jumlahnya yang cukup besar. Selain itu, Didin khawatir berkuranganya DAU ini berpengaruh terhadap kualitas pembangunan di Jabar.
“Pengurangan ini cukup besar. Jangan sampai mengganggu postur APBD yang telah disusun. Kami kalau bisa ingin meningkatkan,” kata Didin usai menghadiri paripurna.
Selain itu, Didin pun mempertanyakan pengurangan DAU tersebut dari pos mana saja. Sebab, dalam nota pengantarnya, Gubernur tidak menjelaskan dari mana saja pengurangan DAU tersebut.
“Pos mana saja? Nanti akan dibahas secara detail oleh komisi-komisi, besok. Lalu oleh fraksi dan oleh banggar. Adanya pengurangan DAU ini cukup besar. Ini catatan betul,” katanya seraya menegaskan pengurangan DAU ini jangan sampai mengurangi pembangunan pada 2015.
Terlebih, lanjut Didin, pada 2015 mendatang terdapat banyak program yang memerlukan anggaran besar. Salah satunya terkait pembangunan infrastruktur PON.
Sehingga, lanjut Didin, solusi terbaik untuk menyiasatinya dengan memaksimalkan pendapat asli daerah. “Dan kalau bisa dari BUMD, agar keberadaannya benar-benar terasa,” kata Didin seraya menyebut pada tahun-tahun sebelumnya tidak pernah terjadi pengurangan DAU. (San)