[lintasjabar tkp=”GARUT”] Generasi bangsa diharapkan memahami nilai-nilai besar dan agung Pancasila harus tetap konsisten dan terus menerus secara berkelanjutan dilakukan secara serius dan maksimal.
Sebab, jika pemahaman perkembangan bangsa sejak bermula nusantara tidak dipahami secara baik, maka Pancasila tidak akan terpahami secara baik.
Hal itu ditegaskan anggota MPR RI, Haerudin, S.Ag., MH pada saat sosialisasi empat pilar kebangsaan dihadapan Himpunan Mahasiswi (Himi) Persatuan Islam (Persis) di Gedung STAIPI Kabupaten Garut, Sabtu (12/12/2020).
Dikatakan legislator Fraksi PAN ini, Pancasila merupakan sumbangan peradaban, maka itu nilai-nilaii falsafi yang terkandung didalamnya membutuhkan pemahaman yang utuh baik secara konteks yuridis, sosiologis, antropologis dan ideologis.
Baginya, bangsa yang kuat adalah bangsa yang memiliki fondasi dan pedoman yang kokoh dan jelas. Serta fondasi dan pedoman suatu bangsa disebut sebagai dasar negara. Sambungnya, dasar negara merupakan suatu nilai-nilai yang mengatur tatanan kehidupan berbangsa serta mengatur tatanan pemerintahan suatu bangsa.
“Para pejuang negeri ini telah merumuskan dan menitipkan suatu fondasi dalam bentuk ide, gagasan, atau prinsip yang dijadikan sebagai dasar kehidupan bersama bangsa ini. Fondasi yang diambil dari bahasa sansekerta yaitu, Pancasila yang mana panca yang berarti lima dan sila yang berarti prinsip menjadi landasan dan pedoman bangsa ini dalam menyikapi cara berkehidupan yang baik,” urai wakil rakyat asal Dapil Jabar XI meliputi Kabupaten Garut, Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Tasikmalaya ini.
Sebab itu, pemahaman yang baik terhadap nilai-nilai agung Pancasila diyakininya akan menghantarkan pada kejernihan pikiran dan kebijaksanaan pandangan.
“Pancasila dibutuhkan pemahaman yang utuh tapi sebaliknya, jika memahami Pancasila secara parsial maka bangsa kita akan kerdil cara pandangnya,” tegasnya.
[xyz-ips snippet=”bacajuga”]
Dengan pemahaman yang parsial atau sebagian, sambungnya akan berimplikasi pada teknis yang statis dan malah dikhawatirkan tidak mendepan atau tidak visioner.
“Semoga ke depan pemahaman kita terhadap Pancasila bisa terus dikembangkan hingga dapat memahaminya secara utuh dan tak sebagian-sebagian,” harapnya.
Disebutnya, dahulu para pendiri bangsa memahami dengan sangat baik keragaman yang terdapat pada bangsa Indonesia. Dengan pemikiran yang matang dan cita-cita yang luhur untuk membuat persatuan dalam keragaman tersebut, sehingga mereka merumuskan satu kalimat yang menjadi slogan dan prinsip seluruh anak bangsa.Kalimat tersebut adalah Bhineka Tunggal Ika yang dituliskan dalam sebuah perisai yang digenggam erat oleh cakar burung Garuda dalam lambang negara Indonesia.
[xyz-ips snippet=”bacajuga”]
Bukan hanya itu saja, tuturnya, kandungan nilai dalam sila-sila Pancasila juga memiliki keluhuran tersendiri yang perlu dipahami utuh dan diterapkan oleh seluruh warga negara Indonesia.
Sementara itu, di tempat yang sama, Ketua Himi Persis Kabupaten Garut, Pipih Muspidah menandaskan bahwa perlu adanya upaya masif dalam menyosialisasikan serta mengedukasi masyarakat terlebih mahasiswa sebagai generasi bangsa terhadap nilai-nilai Pancasila.
“Hari ini, kita telah diberikan pencerahan terkait pemahaman kita pada Pancasila dan sejarah bangsa. Tentu saja kami memandang acara seperti ini tidaklah selesai sampai hari ini tetapi butuh simultan dan berkelanjutan agar Pancasila bukan semata dipahami secara parsial,” pungkasnya didampingi Sekertaris, Zulfa Nurfadilah. (Dent)