BANDUNG (Lintasjabar.com),- Blok Ketupat Kelurahan Babakan, Kecamatan Babakan Ciparay merupakan daerah yang bisa disebut sebagai Kampung Ketupat karena kebiasaan dalam membuat ketupat tersebut sudah menjadi kebiasaan warga disana secara turun menurun dari beberapa generasi.
Sebagai suatu daerah yang memiliki ciri khas yang unik maka dipandang perlu adanya suatu sosialisasi atau promosi bagi masyarakat yang belum mengenal Blok Ketupat di wilayah Kota dengan cara mengadakan Festival Ketupat yang di selenggarakan atas pasrtisipasi Masyarakat setempat, dengan harapan selain untuk menjaga tradisi juga mengenalkan tradisi tersebut kepada generasi yang muda dan belum mengenalnya.
Sehubungan dengan hal tersebut maka Wakil Walikota Bandung Ayi Vivananda dan Istrinya Erika Vivananda beserta Ketua Penggerak Tim PKK Nani Suryani Dada Rosada mengunjungi Festival Ketupat Pertama yang digelar oleh Warga Kelurahan Babakan Kecamatan Babakan Ciparay, di Blok Ketupat Jalan Caringin Minggu (05/05).
Setibanya di Lokasi Rombongan langsung disambut oleh warga setempat bersama Camat Babakan Ciparay Dedi Setiadi dan setelah bersilaturahmi Ayi langsung naik ke atas panggung untuk menjadi Juri dalam lomba membuat Ketupat dari daun kelapa secara cepat.
Lomba tersebut selain di ikuti oleh Ibu-ibu rumah tangga dan Ibu-ibu PKK yang ada di wilayah Kelurahan Babakan , juga di ikuti oleh anak – anak SD yang sudah mahir dalam membuat ketupat dengan cepat , bahkan juga ada seorang anak yang masih berumur 3 tahun tetapi bisa menyelesaikan sebuah ketupat hanya dalam waktu kurang dari 2 menit.
Setelah selesai menjadi Juri dalam lomba membuat Ketupat Ayi pun langsung menyampaikan sambutan dan apresiasinya kepada warga setempat atas kepedulian warga dalam menjaga ciri khas daerahnya serta menjaga tradisinya.
“Saya sangat berterima kasih, senang dan bangga ternyata di zaman yang sudah serba instan ternyata masih ada warga yang mau perduli dan menjaga tradisi warisan orang tuanya , karena apabila bukan kita siapa lagi yang dapat mempertahankan tradisi – tradisi kita yang cukup unik ini,” jelasnya.
Lebih lanjut Ayi juga mengatakan bahwa dia berharap kedepannya blok – blok lain seperti blok tahu, blok aci, blok agar dan daerah lain yang mempunyai ciri khas dapat mempertahankan tradisi ini, karena kedepannya ia berharap hal ini bisa dijadikan untuk daya tarik wisata baik untuk wisatawan domestik maupun internasional.
“ Masyarakat Kota Bandung khususnya harus tahu dan mengenal RW 13 Blok Ketupat ini bahwa ada suatu daerah yang mandiri , berkesinambungan dan turun temurun memproduksi Ketupat secara home industri, kedepannya saya berharap akan terus ada Festival Ketupat seperti ini dan nantinya juga semua warga akan diikutsertakan untuk membuat ketupat , sehingga pada Festival Ketupat ke 2 akan lebih melibatkan masyarakat luas,” tegasnya.
Ditambahkan lagi oleh Ayi dirinya juga akan berusaha memperkenalkan Blok Ketupat ini ke khalayak Kota Bandung agar dapat menjadi tujuan wisata weekend nantinya.
“nantinya jangan hanya Blok tahu saja yang dikenal ada di Kota Bandung tetapi juga Blok Ketupat dan blok-blok lainnya juga harus bisa menjadi daya tarik wisatawan yang akan berkunjung ke Kota Bandung,” pungkasnya. (Gani)