BANDUNG LJ – Fraksi Gerindra DPRD Provinsi Jawa Barat menilai perkembangan pembangunan di Jawa Barat masih tergolong lambat bila dibandingkan dari provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah. Bahkan ada beberapa royek monumental sepertri Jatigede, Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Tol Cisumdawu termasuk juga Sport Center Armanik Jabar, sangat lambat progres kemajuannya.
Namun, Fraksi Gerindra juga mengapresiasi kepemimpinan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan walau dengan beberapa catatan. Karena setiap tahun volume APBD Jabar meningkat. Bahkan untuk tahun 2015, APBD Jawa Barat sebesar Rp 25,3 triliun yang sebelumnya tahun 2014 hanya sebesar Rp 23 triliun.
Kritisi dan apresiasi ini, kita (Fraksi Gerindra-red) sampaikan kepada rekan-rekan wartawan, agar dapat diketahui oleh masyarakat Jawa Barat tentang kemajuan dan kendala pembangunan yang ada di Jabar, kata Ketua Fraksi P Gerindra DPRD Jabar H.Ricky Kurniawan, Lc didampingi Wakil Ketua Drs. H. Daddy Rohanady, kepada wartawan di ruang Fraksi Gerindra DPRD Jabar, Senin (15/12).
Menurutnya setelah mengkaji dan mendiskusikan APBD 2015 ini, Fraksi Gerindra patut mengapresiasi dengan catatan di antaranya, pendapatan dari BBN PKB, diminta transparan dan akuntabilitas terbuka dan ada online agar Dewan lebih mudah menyisisir. Namun disisi lain, untuk sektor penerimaan BUMD bisa digenjot lagi untuk peningkatan PAD.
Ricky juga mengungkapkan, sampai sejauh ini, Fraksi Gerindra juga masih melihat pelayanan terhadap masyarakat yang ditangani oleh SKPD maasih cukup rendah. Padahal di satu sisi, belanja anggran untuk pegawai sangat luar biasa yakni mencapai Rp.12 triliun atau hampir 50 persen dari jumlah APBD Jabar.
Dalam anggaran belanja pegawai, aada peruntukan berupa Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP), Remuberaasi dan Tunjangan purna bakti. Untuk itu, seharusnya kinerja pegawai Pemprov Jabar harus dibarengi dengan prestasi, terutama dalam hal pelayanan publik. (Ihsan)