BANDUNG, LJ – bank bjb syariah menjalin kerja sama dengan PT Antam terkait penjualan emas logam mulia. Penandatanganan perjanjian kerja sama dilakukan oleh Direktur Utama bank bjb syariah, Indra Falatehan dan Direktur Pemasaran Antam, Tatang Hendra di Hotel Grand Preanger Bandung pada Jumat (14/9/2018).
“Kerja sama ini merupakan salah satu strategi untuk tetap fokus bergerak di segmen konsumer sebagai captive market bank bjb syariah. Diharapkan dapat mendorong peningkatan pemasaran produk unggulan bank bjb syariah yakni Pembiayaan Kepemilikan Emas (PKE) iB Maslahah,” ujar Indra.
bank bjb syariah memang fokus menggarap segmen konsumer pembiayaan emas melalui dua produk unggulannya yakni PKE iB Maslahah dan Mitra Emas iB Maslahah. Walau proporsi pembiayaan emas dari portofolio kredit konsumer bank bjb syariah terbilang masih minim. Namun pembiayaan emas memiliki potensi yang sangat besar. Untuk itu, target bank bjb syariah terkait pembiayaan emas di tahun 2018 meningkat sebesar 320 kilogram.
PKE iB Maslahah merupakan produk yang menawarkan fasilitas pembiayaan pembelian emas batangan atau perhiasan kepada nasabah melalui sistem angsuran. Sementara Mitra Emas iB Maslahah adalah produk beragun emas dengan prinsip qardh dan rahn. Layanan tersebut dapat digunakan sebagai sumber pembiayaan dengan agunan berupa emas.
“Hingga kini kami telah merealisasikan pembiayaan emas sekitar 150 kilogram atau Rp84 miliar. Insya Allah melalui joint marketing dengan Antam, target kami akan dapat dikejar karena selama ini kendala sering hadir di pengadaan emas,” ujar Indra.
Dalam kesepakatannya, baik bank bjb syariah maupun Antam akan memberikan fasilitasi kepemilikan emas bagi pembelian secara langsung melalui jaringan Butik Emas Antam atau dengan sistem angsuran di PKE iB Maslahah. Fokus market akan ditujukan pada empat daerah paling potensial yakni Bandung, Bekasi, Cirebon dan Jakarta.
Sementara bagi Antam, kerja sama tersebut merupakan langkah strategis dalam mendukung dan memperluas distribusi penjualan emas logam mulia melalui jaringan bank bjb syariah mengingat target penjualan di tahun 2018 mencapai 24 ton. Hingga Agustus 2018, Antam telah berhasil menjual emas logam mulia sebanyak 18,7 ton. Dengan rincian 12 ton dari dalam negeri dan sisanya ekspor.
“Ini adalah skema perluasan bisnis. bank bjb syariah memiliki pasar yang kuat di wilayah Jawa Barat, Banten dan Jakarta. Ketiga daerah tersebut memiliki potensi pasar yang tinggi. Untuk itu, kami optimis penetrasi pasar produk emas logam mulia akan semakin kuat dan mendukung butik penjualan yang dimiliki oleh Antam,” ujar Tatang.
Terlebih, kini Antam telah merilis emas logam mulia dengan kemasan baru yang memiliki teknologi Certi Card. Teknologi tersebut dilengkapi dengan fitur keamanan berlapis sehingga meningkatkan rasa aman karena nasabah mendapatkan kepastian mengenai keaslian emas.
Adapun emas merupakan instrumen investasi yang dinilai paling aman. Soalnya emas memiliki beragam kelebihan seperti kebal inflasi, tidak mudah rusak, modal relatif terjangkau, mudah diperjualbelikan, serta memiliki harga jual yang cenderung meningkat di setiap tahunnya.
Bahkan sepanjang tahun 2017 lalu, kinerja pertumbuhan harga emas tergolong paling baik jika dibandingkan dengan instrumen investasi jenis lain. Tercatat pertumbuhan harga emas batangan Antam mencapai 26%. Bahkan gejolak pengaruh mata uang Dolar beberapa waktu lalu, meningkatkan permintaan emas Antas sebesar 16%.
Pertumbuhan tersebut tercatat lebih tinggi dari investasi pasar modal seperti indeks saham, reksadana, obligasi pemerintah dan valuta asing. Harga emas juga cenderung tidak mengalami pergerakan drastis. Alhasil investasi emas memiliki risiko kerugian sangat rendah. Terlebih emas tidak mengenal pergeseran kualitas.
“Emas merupakan instrumen investasi yang aman. Emas memang tidak bisa membuat kita menjadi kaya. Tapi dapat menjaga kita untuk tetap kaya,” ujar Tatang. (Red)