GPMP Siap Gelar Deklarasi Dukungan untuk Pasangan AMIN

Pengurus GPMP bersama Calon Presiden 2024 – 2029 Nomor Urut 1 Anies Rasyid Baswedan. (Photo dokumentasi GPMP)

BANDUNG, LINTAS JABAR – Gerakan Persatuan Menuju Perubahan (GPMP) siap menggelar deklarasi dukungan kepada Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden 2024 – 2029 Nomor Urut 1 Anies Rasyid Baswedan – Muhaimin Iskandar atau AMIN.

Dalam siaran pers yang diterima redaksi, deklarasi atau selebrasi dukungan tersebut bertaglinekan “Deklarasi Nasional Gerakan Persatuan Menuju Perubahan” yang akan dilaksanakan di Aula STAI Persis Kabupaten Garut, Kamis 8 Februari 2024.

Disampaikan Ketua Umum GPMP, Muchsin al-Fikri deklarasi rencananya akan dihadiri para ulama, tokoh Ormas, tokoh adat dan budaya Jawa Barat, DKI Jakarta, Lampung dan kalimantan Barat, serta dihadiri langsung pula tokoh utama Perubahan Indonesia yang sekaligus Calon Presiden Republik Indonesia 2024-2029 H. Anies Rasyid Baswedan, Ph.D.

“Kami yang tergabung dalam dukungan ini berasal dari keprihatinan kami terhadap situasi bangsa di tanah air yang akhir-akhir ini, dimana hukum, politik, demokrasi, moral, dan etika telah diabaikan. Penyelenggara negara telah terlalu ugal-ugalan dalam menggunakan kekuasaannya hanya untuk kepentingan keluarga dan oligarki,” jelasnya.

Karenanya, sebagai bagian dari elemen bangsa, pihaknya merasa terpanggil untuk turut serta mengawal agenda perubahan yang diusung oleh pasangan nomor urut 01, Anies Rasyid Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

Diakui Muchsin al-Fikri, Gerakan Persatuan Menuju Perubahan atau GPMP telah terkonsolidasi di seluruh nusantara dan berkomitmen untuk memenangkan Calon Presiden nomor urut 01 dalam kontestasi pemilihan Presiden tahun 2024.

“Komitmen ini merupakan ungkapan kesadaran nurani dan kesadaran akal sehat, yang tetap menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi yang berkeadilan,” tambahnya.

Gerakan Persatuan Menuju Perubahan (GPMP) juga, lanjutnya, merupakan bentuk perlawanan terhadap tindakan sewenang-wenang, ketidakadilan, pelanggaran etika dan hukum, serta upaya untuk mempertahankan kekuasaan yang berpotensi memecah belah bangsa. Begitu pula politik dinasti yang menabrak konstitusi telah merampas harapan anak bangsa untuk mendapatkan hak dan kesempatan yang sama dalam demokrasi.

“GPMP menilai, bahwa di samudra luas bendera merah putih terkulai, karena sang nakhoda telah terjebak dalam rayuan asing aseng terus membimbing kapal besar itu menuju arah yang tak lagi menyentuh jiwanya. Kebijakan pun berubah arah, melupakan suara-suara rakyat yang melantang. Dalam samudra ini, keberagaman dipandang sebagai gelombang yang harus dihempas, sementara setiap saran dan kritik dianggap sebagai ombak yang menghantam. Hukum telah tergadaikan, menjadi cambuk bagi mereka yang berani menggugat ketidakadilan. Namun, walau gelap gulita mengancam, cahaya keadilan tetap bersinar, mengajak untuk menatap horison baru, dimana kebebasan dan kebenaran menjadi pemandu utama menuju keadilan yang hakiki,” bebernya.

Setelah pendeklarasian pada pasangan Capres-Cawapres nomor urut 01 sebagai pengusung perubahan, GPMP akan terus mengawal Pemilu yang jujur, bersih, dan adil. Begitu juga akan melakukan literasi dan edukasi serta memberikan pendampingan bagi yang terjebak intimidasi.

“Dukungan GPMP pada pasangan Capres nomor urut 01 tidak didasarkan pada fanatisme, ego sektoral, kelompok, atau ideologi tertentu. Ini adalah bentuk tanggung jawab dan kepedulian, serta usaha untuk menjawab kegundahan umat dan bangsa terhadap ketidakpastian hukum serta perlawanan terhadap berbagai bentuk ketidakadilan yang telah terang-terangan dilakukan,” pungkasnya. (Red)