GARUT (Lintasjabar.com),- Dari jumlah penduduk Kabupaten Garut yang mencapai 2,4 juta jiwa, sebanyak 1.620.426 jiwa pada tahun 2010 merupakan jumlah penduduk yang bekerja dengan rata-rata usia 15 ke atas. Sementara perkembangan jumlah pengangguran terbuka pada tahun tersebut diproyeksikan mencapai 92.573 orang dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mencapai sebesar 9,15 % dari angkatan kerja sebanyak 1.011.277 orang.
Demikian menurut Bupati Garut, H. Aceng HM Fikri, S.Ag saat memberikan sambutan pada acara Kegiatan Pencanangan Gerakan Pengembangan Ketenagakerjaan bagi Lulusan SMK se Kabupaten Garut di Lapangan Out Door SMKN 1 Garut, beberapa waktu yang lalu. Pada kesempatan itu, hadir pula Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Ir. Moh. Jumhur Hidayat beserta rombongan, Anggota Komisi X DPR RI H. Dedi “Miing”Gumelar, Komisi DPRD Garut, serta para peserta sosialisasi dari SMK-SMK yang ada di Kabupaten Garut.
“Menjadi pekerjaan rumah dan tugas utama kita semua, baik pemerintah, lembaga-lembaga negara, Gubernur, Bupati/walikota serta yang lainnya agar bahu membahu bekerja keras untuk terus mengurangi pengangguran serta membuka lapangan kerja baru, mari kita lihat ke mana saudara kita yang 92 ribu jiwa mendapat pekerjaan kedepan,” ujarnya.
Melalui pencanangan gerakan pengembangan ketenagakerjaan bagi tamatan SMK ini, diharapkan dapat membuka sebuah solusi terhadap semakin tingginya angka angkatan kerja dan jumlah pengangguran, yang tidak hanya bersumber dari tamatan SMA/SMK tetapi juga dari lulusan tingkatan pendidikan lainnya.
Sementara berdasarkan hasil survey, lulusan SMK ternyata lebih mudah mendapatkan pekerjaan yang mencapai 70,1% dibandingkan lulusan sederajat lainnya, Lanjut Bupati.
Kurikulum pendidikan SMK yang ditujukan untuk mengasah kemampuan keterampilan dalam dunia kerja ternyata berpengaruh dalam kemudahan mendapatkan pekerjaan yang sesuai. Untuk itu, menurutnya, bisa dikatakan tamatan SMK/SMA sederajat tidak perlu berharap jadi pegawai negeri atau anggota TNI/Polri, karena masih ada kesempatan berusaha yang begitu besar dan menjamin masa depan mereka, asalkan memiliki keberanian dan semangat berusaha yang tinggi, tentunya dengan berbekal keterampilan.
Sementara itu Kepala BNP2TKI, Moh. Jumhur Hidayat menyampaikan para pencari kerja terutama bagi para lulusan SMK dan yang lainya janganlah merasa hina menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar Negeri sepanjang dilakukan sesuai prosedur menjadi TKI adalah mulia, karena selain membuka peluang memperbaiki kesejahteraan keluarga,juga membawa nama bangsa dan negara dalam pergaulan internasional.
Ia menegaskan, sudah bukan masanya lagi bekerja ke luar negeri asal berangkat, tanpa memperhatikan prosedur yang harus dipenuhi. Sebab, jika mengabaikan prosedur maka bisa jadi calon TKI tersebut akan menjadi korban perdagangan orang (traffiking). Pemerintah bertekad meningkatkan perlindungan kepada TKI sepanjang TKI itu berangkat secara legal dan prosedural.kalo TKI berangkat secara ilegal, maka negara akan kesulitan memberikan perlindungan.
Diselenggarakanannya Sosialisasi ini, menurut Kepala SMKN 1 Garut Drs. Dadang Johar Aripin,MM, melalui kerjasama dengan BNP2TKI ini, pihaknya berharap agar para lulusan dari SMK bisa segera dapat bekerja,dimanapun dia bekerja tak terkecuali untuk bekerja di luar negeri selama mereka mempunyai kemampuan, tentunya asal sesuai dengan prosedural yang telah di berlakukan. (denirinjani)