Heryawan Minta Peran Aktif Semua Pihak Bangun Pertanian

SUKABUMI (Lintasjabar.com),- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meminta seluruh pemangku kepentingan untuk bersama mendorong akselerasi pembangunan sektor pertanian dan rumpun pertanian, seperti; perikanan, peternakan, kehutanan dan perkebunan. Menurutnya peran para tokoh masyarakat dalam menggerakkan sektor ini sangat diperlukan. Selain sebagai agen perubahan, para tokoh juga diharapkan menjadi motivator dan teladan bagi para petani dan nelayan di sekitarnya. Tugas penting lainnya adalah mengamankan kebijakan pembangunan pertanian agar berjalan sesuai dengan rencana.

Menurut Heryawan sejumlah permasalahan yang membelit sektor pertanian harus dituntaskan secara bertahap dengan dukungan semua pihak. Keterbatasan sumberdaya manusia yang handal akan segera diatasi dengan kerjasama Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan sejumlah lembaga pendidikan untuk menghasilkan petani dan nelayan yang trampil. Demikian juga dengan perbaikan sarana dan infrastruktur, seperti irigasi akan diupayakan selesai dengan mencanangkan tahun 2011 sebagai tahun irigasi. Selain itu mendorong lembaga keuangan untuk membuka akses dan kemudahan permodalan bagi petani dan nelayan.

“Semua program yang sudah ditetapkan harus dijalankan simultan dan bertahap. Tentunya perlu dukungan semua pihak terkait. Seperti pemanfaatan teknologi informasi untuk kemudahan pemasaran harus juga diperhatikan. Pemerintah Provinsi Jawa Barat siap mendorong dengan berbagai upaya dan kebijakan yang pro petani dan nelayan. Dan dalam menghadapi iklim yang ekstrim ini harus disikapi dengan sikap bijak dan senantiasa mengikuti petunjuk dari petugas yang berwenang,” tegas Heryawan saat tatap muka dengan para tokoh dan masyarakat petani dan nelayan se Jawa Barat di Salabintana Sukabumi, Selasa (9/11).

Saat ini berdasarkan data, produksi pertanian khususnya pangan di Jawa Barat pada tahun 2009 mengalami peningkatan. Berdasarkan angka ramalan III tahun 2010, pencapaian produksi pada subsektor pertanian tanaman pangan untuk komoditi padi sebesar 11.650.160 ton gabah kering giling (GKG) atau naik 2,89% dibanding  tahun 2009. Dimana saat ini Jawa Barat masih penyumbang pangan khususnya padi terbesar nasional. Untuk komoditi jagung mencapai  905.439 ton atau naik 14,96% dibanding tahun 2009. Khusus kedelai produksinya 55.138 ton atau turun 8,5% dibanding tahun 2009.

Sementara untuk subsektor peternakan, pada tahun 2009 Jawa Barat berhasil mengembangkan  populasi ternak sapi potong 3.110.981 ekor, atau naik 5,22%. Populasi ternak sapi perah sebanyak 117.839 ekor, naik 5,92%. Populasi domba sebanyak 5.817.834 ekor naik 9,53%. Khusus domba  jumlahnya mencapai  lebih dari 50% populasi nasional. Sementara populasi kambing  1.615.002 ekor, naik 12,86%. Adapun produksi daging 498.786 ton, naik 3,9%. Produksi telur 167.147 ton, naik 2,35%. Produksi susu 256.440 ton, naik 5,92%  dan menjadi produsen susu  kedua terbesar nasional.

Sedangkan subsektor perikanan, saat ini  produksinya mencapai 642.936 ton, atau naik 4,0%. Subsektor perkebunan dengan produksi teh 113.707 ton, tebu 89.640 ton, kakao 3.612 ton, karet 36.141 ton, kopi 11.601 ton. Subsektor kehutanan dengan produksi kayu  259.731,67 meter kubik, lebah madu 14.364 liter  dan jamur kayu 10.430.968 Kg. “Dengan kondisi seperti itu, saat ini sektor pertanian menyerap 4,23 Juta atau 24,88% dari 17,18 juta angkatan kerja. Jumlah itu belum termasuk angkatan kerja yang bekerja pada industri pengolahan hasil pertanian. Ini modal yang signifikan bagi perkembangan dan pembangunan pertanian di Jawa Barat,” ujar Heryawan. (Ihsan)

Tinggalkan Balasan