BANDUNG (Lintasjabar.com),- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mendukung kegiatan Jambore Penyuluh Pertanian yang rencananya diadakan pada tahun 2011. Hal itu disampaikannya saat menerima jajaran Komisi Penyuluhan Pertanian Provinsi di Ruangan Kerja Gubernur Jawa Barat Gedung Sate, Jl. Diponegoro No.22 Kota Bandung, Jumat (10/12). Pada kesempatan itu, Heryawan mengingatkan peran penting penyuluh pertanian dalam mendongkrak produksi pangan khususnya di Jawa Barat. Kedepan menurutnya harus ada upaya bersama dalam merevitalisasi peran dan fungsi penyuluh pertanian agar lebih baik lagi.
”Harus ada upaya serius untuk merevitalisasi peran dan fungsi, khususnya dalam rangka meningkatkan martabat penyuluh pertanian serta memperhatikan kesejahteraan para penyuluh lapang yang memang tugasnya sangat berat dan vital. Sehingga perlu ada sinergi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten dan Kota dalam merumuskan kebijakan yang tepat bagi para penyuluh. Semua itu guna menopang kebijakan nasional khususnya terkait dengan ketahanan pangan,” tegas Heryawan di hadapan 15 anggota Komisi Penyuluhan Pertanian Provinsi Jawa Barat, termasuk HKTI menjadi anggotanya.
Sementara Ketua Komisi Penyuluhan Pertanian Provinsi Jawa Barat Maman Haeruman menjelaskan pentingnya peran penyuluh pertanian yang menyumbang peningkatan produksi pangan, khususnya di Jawa Barat. Apalagi baru-baru ini, Jawa Barat menerima penghargaan dari Presiden di Istana Negara terkait tingkat produksi tertinggi di atas 11 persen, atau teratas produksi beras nasional. Menurutnya, peran utama penyuluh yakni menjadi agen perubahan, membantu para petani dalam memecahkan masalahnya serta sebagai lokomotif perubahan. ”Sehingga wajar perlu ada perhatian khusus bagi para penyuluh yang saat ini kebanyakan dari mereka akan memasuki usia pensiun,” ujarnya.
Senada dengan itu, Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jawa Barat Entang Sastraatmadja mendukung kegiatan Jambore Penyuluh Pertanian Jawa Barat. Gagasan itu berawal dari keinginan untuk lebih memposisikan peran penting penyuluh pertanian dalam kerangka pembangunan ketahanan pengan dan peningkatan produksi beras nasional (P2BN). Untuk itu, sebanyak 150 orang penyuluh pertanian yang akan hadir mewakili 26 kabupaten/kota se Jawa Barat diharapkan terlibat dalam Jambore tersebut. Jumlah itu dinilai cukup mewakili dari jumlah 4000 penyuluh pertanian yang ada di Jawa Barat. ”Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini atau awal tahun sudah bisa dilaksanakan,” tuturnya. (Zaen)