BANDUNG LJ – Anggota Komisi V DPRD Jabar dr.Ikhwan Fauzi MKes mengingatkan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, agar didalam memutuskan dan menetapkan calon Kepala Dinas Pendidikan Jabar terpilih harus berhati-hati jangan sampai salah pilih. Karena angka IPM Pendidikan Jabar saat ini masih perlu ditingkatkan, bahkan angka rata-rata lama sekolah baru mencapai 8,2 tahun.
Menurut Ikhwan, rata lama sekolah masyarakat Jabar yang baru mencapai 8,2 tahun masih jauh dibawah target pemerintah pusat yaitu 9 tahun. Sementara di tahun 2015 ini, Indonesia pada umumnya dan Jabar pada khususnya akan menghadapi perdagangan bebas dengan Negara Asean.
Mengingat rata lama sekolah masih rendah sementara akan memasuki MEA 2015, maka Komisi V DPRD Jabar, mengingatkan Gubernur agar dalam menentapkan Kepala Dinas Terpilih hasil tidak salah pilih. Salah pilih akan sangat berbahaya dalam dunia pendidikan dan kemajuan pendidikan di Jawa Barat, ujar Ikhwan Fauzi, Minggu (25/1).
Dikatakan, soal penetapan dan penempatan calon pejabat di lingkungan Pemrpov Jabar tertutama untuk posisi Esselon III dan II itu merupakan hak preogratif Gubernur. Tapi demi untuk kemajuan Jawa Barat khususnya di sector pendidikan, hendaknya harus hati-hati. Karena sector pendidikan merupakan salah satu indicator peningkatan Indek Pembanguan Manusia (IPM), ujarnya.
Ikhwan juga mengatakan, sejak diberlakukannya UU Sitem Pendidikan Nasional bahwa sector pendidikan harus mendapatkan porsi anggaran dari APBD sebasar 20%. Untuk itu, setiap pembahasan dan penusunan APBD, Dewan dan Tim APD Jabar terus memenuhinya. Bahkan dari total APBD 2015 mencapai sebesar Rp 24,753 triliun , sector pendidikan mendapatkan anggaran lebih dari 20% atau sekitar Rp.5 triliun.
“Cukup besarnya sector pendidikan menyedot anggaran, tentunya dibutuhkan Kadisdik yang memiliki kemampuan dalam manejeneral, visi-misi, target program, wawasan yang luas. Untuk itu, Gubernur harus memberikan target dan melakukan evaluasi atas program Disdik, seperti target peningkatan IPM Sektor Pendidikan dan peningkatan rata-rata lama sekolah.
Adapun terkait, hasil lelang jabatan Calon Kadisdik Jabar yang dilakukan oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jabar, yang kini sudah mengerut dari 7 nama kini sudah tinggal 3 nama. Menurut , kita (dewan-red) tidak mau ikut campur, itu ranahnya eksekutif dan hak preogratif Gubernur.
Siapapun yang nanti diputuskan dan ditetapkan Guberbur Aher untuk menjadi Kadisdik Jabar itu kita hargai. Namun bagi Dewan, yang penting Kadisdik Jabar terpilih harus mempu meningktakan pendidikan di Jabar, IPM Pendidikan Meningkat dan rata-rata lama sekolah meningkat serta semakin banyak pelajar Jabar yang berprestasi baik ditingkat Nasional mapun Internasional. Itulah yang kita harapkan kepada Kadisdik terplih nanti, ujarnya.
Sementara itu, ditempat terpisah Kepala Badan Kepegawaian daerah ( BKD) Jabar, M Solihin kepada wartawan mengatakan, berdasarkan hasil seleksi lelang calon Kadisdik Jabar kini tinggal 5 orang dari 7 calon. Dan dalam waktu dekat akan kita serahkan ke Pak Gubernur Jabar Ahmad Heryawan.
Solihin mengatakan, pemprov Jabar cukup berhati-hati dalam melakukan seleksi terhadap calon Kadisdik Jabar . Hal ini karena ingin sempurna dalam memilih Kadisdik. Terutama jabatan tersebut merupakan pimpinan OPD yang sangat besar mendapatkan anggaran dari APBD Jabar ketimbang OPD Lainnya. (Zaen)