PERGULATAN politik tak lepas dari pergulatan kepentingan, hal yang sudah absah jika kekuasaan beririsan dengan kehendak-kehendak para pelaku dari pemangku kebijakan yang mengisyaratkan keinginan pribadi-pribadi maupun kelompok tertentu.
Pembangunan satu kawasan tak lepas dari keberpihakan dalam merumuskan kebijakan-kebijakan strategis, agar satu kawasan memiliki pola pembangunan terencana secara matang dan terukur. Melahirkan sebuah kebijakan membutuhkan trigger politik yang kuat. Hal inilah yang menjadikan sebuah kebutuhan serius aspek keterwakilan sebuah entitas, kelompok atau daerah agar sebuah kebijakan dapat didorong secara cepat dan terkendali.
Potret kawasan Jawa Barat Selatan sebagaimana termaklumi adalah potret kawasan yang memiliki ketimpangan pembangunan dibanding pembangunan Jawa Barat Tengah dan Jawa Barat Utara. Hari ini kita menyaksikan potret buram kehidupan masyarakat Jabar Selatan di tengah keindahan dan kekuatan sumber daya alam yang menjanjikan.
Jabar Selatan ke depan membutuhkan perjuangan orang-orang yang memiliki dimensi idealisme kemajuan masyarakat Jabar Selatan. Barangkali tak berlebihan jika masyarakat Jabar Selatan harus mencari pejuang pinilih yang berkecimpung di arena kebijakan yang memiliki keberpihakan kepada pengembangan Jabar Selatan tanpa harus menjadi seorang sosok “tribalisme” kejabarselatanan yang berlebihan.
Dalam sisi keberpihakan tentang Jabar Selatan saya memiliki subjektivitas tersendiri, hal ini barangkali terbentuk dari rentetan sejarah kehidupan seseorang tentang dimana dia dilahirkan dan dimana dia dibesarkan, kegetiran masyarakat Jabar Selatan bukan dari kata orang lain melainkan sebuah kondisi pengalaman yang sangat personal.
Memahami perkembangan masyarakat tertentu dan kemampuan menginternalisasi sebuah potret kehidupan masyarakat tertentu adalah bentuk kecerdasan emosi seseorang dalam merespon geliat harapan dan keinginan kemajauan masyarakat dalam pembangunan kehidupan yang ingin lebih maju dan bermartabat.
Barangkali kita harus memiliki empati terhadap situasi masyarakat Jabar Selatan yang hari ini dalam situasi membutuhkan jembatan dari suara-suara lantang tentang kemajuan Jabar Selatan, kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan adalah situasi yang telah dan sedang terkondisikan dari dinamika politik yang tanpa keberpihakan.
Kekayaan alam, baik darat maupun laut di Jabar Selatan akan menajdi sangat produktif bagi kemajuan dan kesejahteraan jika memiliki daya dorong kebijakan yang strategis. Pembangunan infrastruktur sebuah keniscayaan di Jabar Selatan jika memang kita semua berharap perubahan kehidupan yang baik terjadi di masyarakat Jabar Selatan. Terbayangkan sampai hari ini masyarakat Jabar Selatan yang indeks pembangunan manusia (IPM) dalam kondisi yang menyedihkan, hal ini tercipata dari buruknya potret pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur di Jabar Selatan.
Perhelatan politik adalah salah satu jalan bagi masyarakat Jabar Selatan dalam menentukan masa depan kehidupannya, jika saja salah menentukan pilihan bukan pada sosok yang memiliki keberpihakan kepada masyarakat Jabar Selatan, maka akan menambah rentang waktu penantian bagi kemajuan masyarakat Jabar Selatan.
Perhelatan politik, baik pemilu Legislatif dari mulai pemilihan calon DPRD kabupaten, calon DPRD Provinsi, calon DPR RI, dan calon DPD DPD RI serta Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden maupun PILKADA adalah arena yang menentukan masa depan kehidupan masyarakat Jabar Selatan. Sudah harus berhenti potret politik pembodohan di urang kidul mun urang kidul hayang maju.
Jabar Selatan dalam perhelatan politik sering menjadi target bagi para politisi yang memiliki kekuatan modal yang besar. Politik transaksional di daerah Jabar Selatan hal yang sudah menjadi kebiasaan, bahkan yang paling menyedihkan banyak suara pemilih di kubikasi menjadi sebuah harga tertentu untuk memenangkan seseorang dalam arena perhelatan politik. Pikiran saya, masyarakat Jabar Selatan harus sudah berhenti menjadi tempat mendulang suara orang-orang yang tidak memiliki idealisme kemajuan masyarakat Jabar Selatan.
Ada pekerjaan rumah bagi kita terutama orang-orang Jabar Selatan memberikan proses pencerdasan politik masyarakat Jabar Selatan yang jumlah pemilihnya kurang lebih dari dua juta limaratus ribu pemilih. Jika dibagi harga kursi kurang lebih sepuluh kursi DPR RI yang bisa mewakili masyakarakat Jabar Selatan dan akan menjadi kekuatan strategis dalam mendorong percepatan pembangunan serta kemajuan masyarakat Jabar Selatan sehingga Jabar Selatan membutuhkan para patriot dan politisi handal yang berpihak pada kemajuan kehidupan kawasan tertinggal tersebut. Harapan kita semua kedepan banyak sirung-sirung kidul nu teu poho kana akarna, nu teu lali ka purwadaksina.
Penulis:
Haerudin Amin, S.Ag., MH (Anggota Komisi IV DPR RI)