BANDUNG, LJ – Inovasi di bidang pendidikan harus dilakukan. Karena, kalau tidak, perkembangan pendidikan akan berjalan lambat.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat (Jabar), Dedi Supandi saat menjadi narasumber dalam Talkshow Inovasi Pendidikan yang digelar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di Gedung BPU UPI, Kota Bandung, Jumat (22/10/2021).
Talkshow dengan tema “Meningkatkan Kualitas Pendidikan Indonesia Melalui Pengembangan Inovasi Guru” tersebut merupakan rangkaian acara dari Dies Natalis ke-67 UPI.
“Dengan inovasi, sesuatu yang harusnya selesai lima tahun bisa selesai dua tahun. Ini yang kita lihat dan lakukan untuk meningkatkan aksesibilitas dan mutu pendidikan serta kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan di Jabar,” ucapnya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, pihaknya meluncurkan Inovasi Pendidikan Juara yang terdiri dari sekolah juara, revitalisasi dan integrasi serta Jabar Future Leaders. Setiap program memiliki cabang-cabang inovasi.
“Misalnya, dalam sekolah juara. Di awal pandemi, kita munculkan inovasi program pinjam pakai gawai bagi siswa, pemberian kuota gratis, dan peluncuran Kurikulum Masagi, Rantang Siswa hingga SMK Membangun Desa,” jelasnya.
Inovasi ini, lanjut Kadisdik, harus dibarengi dengan kolaborasi dan desentralisasi. “Sebab, desentralisasi akan membuat perubahan menjadi cepat. Karena, di dunia ini tak ada yang abadi selain perubahan,” tuturnya.
Salah satu contoh desentralisasi yang telah dilakukan Disdik Jabar, yaitu akan mendesentralisasikan anggaran kepada kantor cabang dinas pendidikan. Sehingga, proses peningkatan mutu dan akses pendidikan akan berjalan lebih cepat.
Dalam kesempatan tersebut, Kadisdik pun ingin menggandeng UPI untuk berkolaborasi dalam rangka meningkatkan angka rata-rata lama sekolah serta angka partisipasi murni dan kasar yang merupakan indikator kinerja utama Disdik Jabar.
“Khususnya, bisa mengadvokasi pesantren-pesantren sehingga lulusannya ada kejar paket dan itu sah. Terhitung dalam angka rata-rata lama sekolah,” terangnya.
Hadir pula tiga narasumber dalam talkshow tersebut, yaitu Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Iwan Syahril, Rektor UPI, M. Solehuddin serta Ketua Umum PB PGRI, Unifah Rosyidi.