BANDUNG (Lintasjabar.com),- Di Jawa Barat terdapat 9 karakter wisata yang perlu dipromosikan dan tersebar di 9 kabupaten dan kota destinasi. Ke-9 karakter tersebut diantaranya hutan, perkebunan, pantai, heritage, purbakala, komunitas adat, kuliner, festival kesenian dan hal-hal unique.
“Ini hasil pengamatan selama saya menjadi kepala dinas. Ke-9 karakter tersebut tersebar di 9 kabupaten kota yaitu Bandung (Kota dan Kab. Bandung), Karawang, Cirebon, Ciamis, Garut, Tasikmalaya, Sumedang, Cianjur, Bogor dan Sukabumi,” jelas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Jabar, Ir. H. Herdiwan MM, dalam acara Silaturahmi Keluarga Besar Disparbud Jabar, Rabu (22/9), di kantor Disparbud Jabar, Jl. L.L.RE. Martadinata No. 209, Kota Bandung.
Hasil pengamatan ini, lanjut Herdiwan, dirinya membandingkan dengan negara lain seperti Vietnam, Kamboja, Singapura, Malaysia, serta negara-negara lain. “Negara disana juga tidak jauh berbeda dengan Jawa Barat. Daerah wisata yang dipromosikan hamper sama, seperti hutan, pantai, perkebunan dll,” ujar Herdiwan.
Keberadaan 9 karakter di kabupaten dan kota tersebut, terangnya, diperlukan pembenahan infrastruktur. Oleh karenanya, diperlukan dana yang tidak sedikit untuk membenahinya. “Kita bukan tidak mau membangun Ranca buaya ataupun pantai Cimaja menjadi kawasan wisata yang bagus. Tapi, masih butuh waktu melaksanakan ini semua. Yang jelas, pembenahan infrastruktur sudah dimulai tahun ini,” kata Herdiwan.
Ia mengatakan banyak wisatawan yang ingin datang ke kawasan-kawasan wisata yang dipromosikan. Akan tetapi, banyak daerah wisata yang masih minim sarana dan prasarananya. “Karena itu kepada seniman, budayawan, pelaku-pelaku industri wisata, bisa turut mendukung untuk mengembangkan seni, budaya dan promosi kawasan wisata,” bebernya.
Seniman Jabar, Abah Iwan Abdurahman, yang mengisi acara silaturahmi ini menjelaskan pengalamannya saat mendaki gunung Kirimanjaru di Afrika. Saat itu, sepanjang jalan menuju pendakian, para guide, memberikan semangat kepada para pendaki dengan menyanyikan lagu dalam bahasa Afrika, yang artinya pelan-pelan saja jalannya agar sampai ke tujuan. “disana begitu sangat menghormati tamu, guidenya sangat santun dan hormat pada tamu, sangat menakjubkan,” tuturnya.
Ketua Himpunan Masyarakat Pariwisata Jawa Barat HS. Hermawan mengatakan saat ini harus membuat even-even besar yang menarik wisatawan. Even ini tidak harus digelar pemerintah pusat saja, tapi juga oleh pemerintah daerah. (Ihsan)