Kenaikan Harga Komoditas Pertanian Mendapat Sorotan DPRD Jabar

BANDUNG (LJ) – Melonjaknya harga komoditas pertanian saat ini diprediksi akibat tingginya permintaan pasar. Terlebih, di sisi lain tingkat ketersediaan akan produk itu tidak bertambah, bahkan cenderung kurang.

Demikian diungkapkan Anggota Komisi B DPRD Jawa Barat Awing Asmawi, saat disinggung soal kenaikan sejumlah harga komoditas pertanian belakangan ini.

Seperti diketahui, sejumlah produk pertanian, seperti cabai rawit merah, kacang merah, hingga daging dan telur mengalami kenaikan harga yang signifkan.“Saat permintaan cabai berkurang, petani beralih menanam tomat misalnya,” kata Awing, Rabu (2/4).

Lebih lanjut dikatakan politisi Partai Demokrat, saat ini persediaan barang-barang tersebut di pasaran mengalami penurunan. Hal itu disebabkan pengaruh manajemen tanam yang diterapkan para petani.Dia mencontohkan harga cabai melonjak, para petani ramai-ramai menanam cabai, alhasil, pasokan barang pertanian lainnya berkurang.

Pihaknya berharap, kenaikan harga sayuran saat ini bukan diakibatkan ulah spekulan. Sebab, berkaca pada kenaikkan harga sebelum-sebelumnya, para petani tidak menikmati lonjakan harga tersebut.

“Ke petaninya tetap saja murah. Tetapi berdasarkan pantauan, saat ini kenaikan harga sudah terjadi di tingkat petani juga,” jelasnya.

Ditambahkannya, kendati kenaikan harga kali ini tergolong normal dan bukan akibat spekulan, namun, pihaknya meminta pemerintah segera turun tangan untuk mencegah lonjakan harga yang berkepanjangan. Terlebih jika mengacu pada momentum puasa dan Idul Fitri yang tidak lama lagi. (Ihsan)

Tinggalkan Balasan