BANDUNG (Lintasjabar.com),- Dalam rangka evaluasi kinerja Mitra kerja Komisi khususnya yang berkaitan dengan badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Komisi C DPRD Provinsi Jawa Barat telah mengadakan kunjungan kerja ke Kantor cabang Pembantu Bank Jabar banten yang berada di Wilayah Provinsi DKI Jakarta. Rombongan Komisi C yang dipimpin H.T.M Robby Suganda, S.Sos diterima oleh Dadang Iskandar Pimpinan Cabang BJB KCK Jakarta beserta jajarannya.
Sebagaimana disampaikan dalam diskusi, para Anggota Komisi C seperti Drs. H. Uum Syarif Usman menghimbau kepada BJB dalam harapannya untuk memperbanyak ATM BJB walaupun banyak terdapat ATM lainnya. Selain hal tersebut Uum pun menanyakan sejauh mana tuntutan masyarakat terhadap BJB.
Selanjutnya Hj. Diah Nurwitasari, Dipl. Ing. Mempertanyakan bahwa Bank Daerah berada di pusat Ibu kota, BUMN seperti Jasa Marga sudah memberi kepercayaan kepada BJB mengenai pembuatan kartu Tol. Apabila sudah dipercaya tapi Bank Mandiri juga melibatkan diri. Sementara itu Dra. Hj Iemas Masithoh meminta penjelasan bahwa produktivitas dan komsumtivitas yang agak menurun. Juga penduduk Jabar sebagai pelaku usaha seberapa jauh yang sudah terjaring BJB dan apakah masyarakat menghadapi kesulitan dalam hal ini.
Dijelaskan oleh Pimpinan Cabang BJB Dadang Iskandar bahwa terdapat 11 Bank yang mengikuti kontes untuk dapat kepercayaan dalam hal kartu bayar Tol, Bank lain ternyata kalah dalam hal penyediaan receh, sedangkan BJB mengambil dari beberapa pasar untuk persediaan receh. Berkenaan dengan jalan Tol, terkait dengan beberapa Bank, ruas jalan cukup besar dengan demikian ada kerja sama juga dengan bank Niaga. Sedangkan komposisi produktif dan konsumtif tidak ada yang menurun bahkan komposisi pertumbuhan produktif makin tinggi. Pelaku usaha masyarakat Jabar di DKI memang terdapat beberapa pengusaha Tasik yang berusaha di lokasi Tanah Abang.
Pembinaan terhadap debitur, dari pihak BJB ada pembinaan melalui supervisor agar dalam memberi pinjaman untuk tidak disalah gunakan. Usulan pembuatan pos ATM diperbanyak di berbagai tempat sudah masuk RBB BJB dan diproses di Divisi dan di Jakarta ini ada 50 ATM tersebar luas. Selanjutnya berkenaan dengan kartu dari Bank Mandiri, semula gagal akan tetapi dananya terus menerus di standby kan. Mengenai para deposan sebelum memutuskan akan masuk deposito dimana pastinya mereka akan memilih Bank yang terbaik.
Sementara itu Ketua komisi C H.TM. Robby Suganda menyampaikan terkait SDM BJB yang kurang siap dan sesuai pengamatannya menegaskan bahwa sepanjang jalan Cassablanka sampai dengan Pondok Kopi dengan situasi cukup ramai dan berdekatan dengan Bekasi dan Kalimalang akan tetapi tidak ada KCP BJB.
Dalam kegiatan selanjutnya Komisi C juga melaksanakan kunjungan kerja ke KCP BJB Pasar Baru, kelihatannya sesuai dengan kenyataan bahwa BJB tersebut baru berdiri tahun 2000 dengan demikian belum terlihat kemajuan yang berarti pada KCP BJB Pasar Baru tersebut. (Ihsan)