CIMAHI LJ– Kota Cimahi yang jumlahpenduduknya diatas lima ratus ribu dengan 3 kecamatan sampai saat ini belum memiliki Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN). Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) satu dan Madarasah Aliyah Negeri (MAN) satu. Padahal respon masyarakat pada sekolah berbasis keagamaan sangatbaik.
Hal itu terbukti dengan membludaknya siswa yang bersekolah di MI Swasta bahkan MI Nuruliman yang berada di pelosok dan baru beberapa tahun berdiri siswanya terbilang banyak.Begitu juga MTsn berdiri langsung diburu calonsiswa baru.
“Pihaknya sedang berusaha untuk mendirikan MIN di Kota Cimahimtuturnya,” ujar Kandepag Kota Cimahi Ismatullah Syarif sambil menambahkan hanya saja masih terkendala anggaran yang belum ada.
Sekalipun begitu usaha terus dilaksanakan dengan mendekati tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama agar MIN sebagai symbol kebangkitan sekolah berbasis agama bisa secepatnya berdiri.berkoordinasi dengan pihak kanwildepag jabar dan mencari lokasi yang strategis untuk pendirian MIN.
Ditambahkan Ismatullah pembinaan pada sekolah swasta yang ada terus diintensipkan.
Ia juga menjelaskan, Kota Cimahi sekalipun kecil tapi menggambarkan keaneka ragaman agama dan budaya Indonesia sehingga ritme kerukanan antar agama dan antar ummat beragama harus selalu terjaga.
Untuk itu pihaknya terus berkomunikasi dengan PemkotCimah. MUI dan Tokohtokoh agama agar toleransi agama tetap terjaga.Disinggung tentang biaya nikah yang kadang berbeda-beda.
Ismatullah menegaskan bahwa biaya nikah di KUA gratis, dengan syarat nikahnya pada jam dan harikerja. Kalau dipanggil ketempat pernikahan sebagai mana aturan biayanya 600 ribu.
Sudah lama tersosialilsasikan bahwa biaya nikah itu gratis. Itu kalau di KUA. Kalau petugas kami dipanggil biayanya 600 ribu bayar sendiri ke bank, masalah ini harus terus disosialisasikan kemasyarakat,pungkas Ismatullah. (Ly)