BANDUNG (Lintasjabar.com),- Dengan terpilihnya SMU Negeri 2 Bandung, untuk mewakili Provinsi Jawa Barat dalam lomba sekolah sehat 2011 tingkat nasional, maka berbagai upaya dilakukan oleh pihak sekolah dan Pemerintah Kota (pemkot) Bandung. Diantaranya dengan merenovasi ruang UKS (usaha kesehatan sekolah) menjadi bertaraf nasional dan membuat 4 buah kran air siap minum (kasim)di lingkungan sekolah, bantuan dari PDAM Tirta Wening Kota Bandung.
Ruang UKS dan kasim tersebut diresmikan secara langsung oleh Wali Kota Bandung Dada Rosada, di SMUN 2 Bandung, Jalan Cihampelas 173, Selasa (3/5), hadir dalam kesempatan tersebut, Wakil Wali Kota Bandung Ayi Vivananda, Sekda Kota Bandung Edi Siswadi, Ketua TP PKK Ny. Nani Dada Rosada, Ketua DWP Ny. Gita Edi Siswadi, Dirut PDAM Tirta Wening Pian Sophian, dan sejumlah pejabat SKPD Kota Bandung.
Dalam acara peresmian tersebut, Wali Kota Bandung dan rombongan meninjau ruang UKS yang dilengkapi 11 tempat tidur dan ruang baca. Selain itu juga Dada meminum air yang keluar dari kran air siap minum tersebut. Tidak lupa juga Dada menanam pohon, dan melepaskan burung yang dibantu oleh siswa-siswi SMUN 2 Bandung.
Wali Kota Bandung sesaat setelah meninjau ruang UKS yang diresmikannya menyatakan bahwa ruangan tersebut sudah memenuhi syarat ruang UKS bertaraf nasional. “Saya lihat ruangan ini sudah memenuhi syarat, tinggal bagaimana kelengkapannya seperti para petugas kesehatan yang melayaninya, apakah dokternya, perawatnya atau petugas medisnya ada atau tidak,” ujar Dada.
Bangunan UKS tersebut menurut Dada dipersiapkan dalam menghadapi sekolah sehat tingkat nasional, sehingga dalam merenovasinya dibantu oleh semua pihak, baik pemerintah kota, provinsi, sekolah dan ikatan alumni SMUN 2 Bandung.
“Biaya dalam merenovasi bangunan ini sekitar seratus jutaan,” ungkap Dada didampingi oleh Kepala Sekolah SMUN 2 Bandung Teddy Hidayat.
Setelah mencoba minum air dari “kasim” Dada juga mengungkapkan keinginannya agar jangan hanya ada di SMUN 2 Bandung saja, tetapi juga di tempat-tempat pelayanan pemerintah kepada masyarakat.
“Kan, tidak semua orang yang datang ke tempat pelayanan mampu membeli air minum seperti mineral, jadi apabila ada yang butuh air minum tinggal mengambilnya dari kasim tersebut.” Jelasnya.
Dada juga mengharapkan agar tempat-tempat bermain atau pertokoan juga menyediakan “kasim” bukan hanya dari Pemerintah Kota Bandung saja. “Saya harap pusat-pusat perbelanjaan juga menyediakan kran-kran air siap minum, karena hal tersebut merupakan salah satu bentuk pelayanan kepada konsumen, “ pungkasnya. (Herdi)