Legislator PAN: Nilai-nilai Pancasila Jadi Penjaga & Media Kebangsaan Kita

[lintasjabar tkp=”Garut”] Bagi anggota Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia (RI) menyosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan merupakan salah satu tugas dan tanggungjawabnya dalam membumikan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI serta Bhineka Tunggal Ika.

Anggota MPR RI dari Fraksi PAN, Haerudin tengah sosialisasikan empat pilar kebangsaan dihadapan warga Desa Neglasari

Diterangkan anggota MPR RI, Haerudin, sejatinya nilai paling mendasar yang terkandung dalam Pancasila adalah keluhuran martabat manusia, yakni kemanusiaan yang adil dan beradab. Bahkan, secara singkat nilai-nilai luhur yang diperjuangkan dalam Pancasila yakni nilai religiositas, kemanusiaan, demokrasi dan keadilan sosial yang menyangkut hidup bangsa.

“Dengan Pancasila, masyarakat hidup rukun dan damai karena sudah menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia sejak bebas dari kolonialisme. Dapat dikatakan bahwa bangsa Indonesia ditakdirkan menjadi bangsa yang sangat majemuk dalam hal suku, bahasa, agama, adat istiadat, dan kebudayaan. Kemajemukan ini bertemu pada realitas akan adanya nilai-nilai yang majemuk pula, yang terbentuk dalam kelompok-kelompok etnis. Perekat dari kemajemukan itu adalah Pancasila,” ujar legislator Fraksi PAN dalam paparannya terkait sosialisasi empat pilar kebangsaan dihadapan warga Kampung Pakenjeng Desa Neglasari, Kabupaten Garut, Rabu (09/12/2020).


Dirinya menilai, nilai-nilai Pancasila menjadi penjaga dan media kebangsaan, dan Pancasila merupakan pengejawantahan nilai-nilai dalam kehidupan yang beragam. Maka itu, Bangsa Indonesia hanya memiliki satu falsafah yakni Pancasila begitu pula mempunyai satu semboyan Bhineka Tunggal Ika.

Bagi anggota Komisi IV DPR RI ini, Pancasila sebagai dasar negara Indonesia sudah final, dan tidak perlu diperdebatkan lagi. Pancasila tidak perlu dipertanyakan lagi apalagi diringkas, disatukan atau direduksi.

“Ia (Pancasila) sudah final, titik. Jika berkenan semua pihak berpegang pada nilai-nilai luhur Pancasila, juga semua sama-sama melaksanakannya maka kita akan menghargai dan menjamin setiap keyakinan setiap nilai yang berbeda dalam kebersamaan. Yakni kebersamaan yang dibingkai dalam saling menghargai. Bukan hanya itu, kesatuan adalah hasil dari menginsyafi dan upaya menjaga bersama-sama. Disini pentingnya ada kesadaran untuk saling mengurangi keegoaan masing-masing. Dan meletakannya dalam semangat bagaimana kita bisa saling mengisi agar bangsa kita kuat dan bangsa kita akan mencapai tujuan berbangsa dan bernegara sesuai dengan cita bernegara kita,” beber legislator yang terpilih dari Dapil Jabar XI meliputi Kabupaten Garut, Kota dan Kabupaten Tasikmalaya ini.

Tampak peserta tengah serius mendengarkan paparan sosialisasi empat pilar

Ditambahkannya, nilai-nilai yang terkadung dalam Pancasila sangat penting dalam membangun persatuan dan kesatuan sebagai satu bangsa. Pancasila, sambungnya, sebagai pandangan hidup mengandung nilai luhur yang ada, tumbuh, dan berkembang bersama bangsa Indonesai sejak sedia kala.

“Maka semua sikap warga negara harus sesuai dan menuju ke arah tujuan tersebut adalah baik dan benar. Sebaliknya, bila ada sikap yang berbeda atau tidak searah, maka sikap itu kurang baik dan kurang benar,” lanjutnya.

Haerudin juga menekankan Pancasila sebagai way of life bangsa Indonesia di dalamnya terkadung nilai humanisme yang religious dan sosialistis. Humanisme berarti melihat manusia sebagai mahkluk yang mempunyai struktur sendiri dalam dunia ini makanya harus menuju ke situ dan cara hidup yang sesuai dengan struktur tersebut. Sementara bertindak di luar itu disebut inhuman.

[xyz-ips snippet=”bacajuga”]

Di akhir paparannya, sebagaimana yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945, tujuan negara kita adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. (Dent)

Tinggalkan Balasan