Opini  

Membentuk Karakter Anak Dengan Nilai-nilai Islam

Oleh: Azka Nabil & Tariska Syarthary*

PEMBENTUKAN karakter anak adalah Amanah penting untuk orang tua dan pendidik seperti guru dan lainnya. Pendidikan anak harusnya dibimbing dari anak ketika masih kecil agar mereka lebih mudah dibimbing dan diajarkan perbuatan-perbuatan baik agar menjadi kebiasaaan ketika dewasa.

Akhlak pada anak dipengaruhi oleh beberapa faktor. Yang pertama orang tua, kedua pendidikan, ketiga lingkungan, dan yang keempat media sosial.

Membentuk karakter anak adalah fondasi penting untuk melahirkan generasi yang berintergritas, akhalqul karimah, dan bersedia menghadapi segala tantangan kehidupan.

Pendidikan karakter berdasarkan konsep Islami tidak hanya aspek spiritual, akan tetapi juga termasuk pengembangan aspek emosional, sosial, dan intelektual anak, dengan tujutan agar bisa membentuk generasi yang bisa mengimbangi antara pengetahuan duniawi dan ukhrawi.

Oleh karena itu tulisan ini akan membahas bagaimana pembentukan karakter anak dengan pendampingan nilai-nilai Islami dan strategi para pendidik dan orang tua untuk membangun karakter anak dengan nilai Islami.

Faktor-faktor yang berpotensi membentuk karakter anak adalah didikan dari orang tua, harusnya orang tua menjadi sumber utama yang membentuk pandangan anak pada dunia dan mempengaruhi perkembangan karakternya.

Kebiasaan baik buruknya orang tua menjadi faktor yang kuat dalam memperngaruhi karakter anak. Yang kedua yaitu lingkungan dan budaya ditempat anak tumbuh merupakan bagian yang ikut andil terhadap pertumbuhan karakter anak ini termasuk kualitas pertumbuhan yang diterima anak dari orang tuanya.

Yang ketiga, faktor genetic dan gender umumnya melekat pada anak sejak lahir akan tetapi berjalannya waktu dengan pertumbuhannya hal ini kembali kepada orangtua, pengasuh, dan keluarga yang bisa menyentuh perkembangan karakter anak.

Yang keempat adalah faktor sosial berperan penting dalam membentuk kepribadian anak. Lingkungan sosial mencangkup keluarga, saudara, teman sebaya, turut berpengaruh dalam pengembangan tersebut.

Metode pembentukan karakter yang islami pada anak bisa melalui:

• Keteladanan yang dicontohkan orang tua pada anak seperti pada hadist riwayat Ahmad Al-bukhori dalam Adabul Mufrod dan lainnya.

“إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاَقِ”

“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.”

• Pembiasan orang tua untuk melakukan sholat dan ibadah sejak dini, seperti hadist riwayar Abu Daud ra.

قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:“مُرُوا أَوْلَادَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ، وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ”

“Perintahkan anak-anak kalian untuk melaksanakan shalat ketika mereka berumur tujuh tahun, dan pukullah mereka (dengan pukulan yang mendidik) jika tidak melaksanakannya ketika berumur sepuluh tahun.” (HR. Abu Dawud)

• Nasehat dan bimbingan, mengajarkan pentinganya peran orang tua dalam memberikan bimbingan pada anak sesuai ajaran islam.

“كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ”

“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci), maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

• Metode dengan motivasi dan penghargaan orang tua terhadap anak, pentingnya menjaga janji pada anak dan memberi penghargaan sebagai bentuk motivasi dan Pendidikan karakter.

*Penulis: Mahasiswa Psikologi UHAMKA