[lintasjabar tkp=] Untuk dapat memberi pelajaran media sosial secara optimal pada anak, maka parents juga harus menjadi contoh yang baik untuk anak. Sehingga dengan demikian, jangan sampai anak justru mencontoh perilaku-perilaku tidak baik orangtuanya dalam menggunakan internet.
Soal pengasuhan dan mendidik anak bisa dipelajari dari mana saja termasuk media sosial. Pasalnya, kini, semua menggunakan internet yang terhubung terus menerus, atau dikenal internet of things (IoTs).
Beberapa dampak internet atau media sosial yang lebih dikenal medsos seringkali memunculkan problem tersendiri di lingkungan keluarga. Lalu, bagaimana seharusnya orang tua menghadapi zaman yang begitu dekat dengan media sosial ini?
Menyikapi permasalahan sosial tersebut, Majelis Taklim Daarul Ilmi (MTDI) berkolaborasi dengan Keluarga Alumni Pesantren Persatuan Islam (KAPPI) 1 angkatan ’95 akan menggelar NGAOS (Ngaji plus ngopi santai) dengan rangkaian pengajian umum yang mengangkat tema “Sosmed Bikin Mumet Mendidik Anak; Solusi dan Tantangannya” dengan menghadirkan mubaligh kondang, KH. Dudi Muttaqin, di Masjid Al Ukhuwah Jalan Wastukencana No 27 tepat seberang gedung Balaikota Bandung, Minggu, 23 Februari 2020.
[xyz-ips snippet=”bacajuga”]
Bersamaan itu, di pelataran masjid akan juga digelar bazzar yang akan diisi oleh beberapa stan kuliner, fashion, asesoris kacamata, herbal serta stan lainnya. Pelaksanaan bazzar sendiri dimulai dari pukul 09.30 WIB hingga berlanjut ke acara utama pengajian umum pada pukul 12.30 WIB atau selepas shalat duhur.
Yang tak kalah menariknya, bazzar juga akan menjual pakaian baru serta pakaian bekas layak pakai dengan harga obral atau serba murah dan rencananya seluruh hasil penjualannya akan didonasikan untuk pembangunan Masjid Pajagalan Persis Bandung.
[xyz-ips snippet=”bacajuga”]
Dikatakan Ketua MT Daarul Ilmi, Irwan Inayaturrahman pelaksanaan pengajian umum yang akan digelar kali ini selain sebagai rutinitas bulanan yang dilaksanakan MT Daarul Ilmi, juga dikolaborasikan dengan bazzar sebagai bagian kegiatan amal dalam membantu penggalangan dana pembangunan masjid.
“Ini awal yang baik, bagaimana kami (MT Daarul Ilmi dan KAPPI angkatan 95, red) memiliki semangat yang sama dan begitu tinggi dalam upaya fastabiqul khoirot atau berlomba dalam kebajikan,” terangnya dalam beberapa kali kesempatan rapat pematangan acara.
Sementara itu, anggota DPRD Jawa Barat, H. Arif Hamid Rahman, SH yang merupakan salah seorang alumnus PPI 1 Bandung angkatan 95 mengharapkan agar pengajian umum dirangkai acara amal mendapat respons positif dari masyarakat umum terlebih bagi kalangan alumni PPI 1 Bandung yang notabene memiliki tanggungjawab moril terhadap almamaternya.
“Peran alumni sebagai katasilator yang mempunyai hubungan emosional yang kuat di masyarakat sangat berarti bagi almamaternya. Disamping itu, sekolah atau pesantren sebagai almamater dengan alumni harus mewujudkan sinergitas antara keduanya dan dapat bersimbiosis mutualis karena memiliki hubungan emosional yang sangat kuat untuk saling mendapatkan manfaat kebaikan,” jelasnya di Bandung, Jumat (21/02/2020).
Harapan lain dikemukakan anggota Komisi I ini, donasi yang nantinya akan disalurkan sepenuhnya untuk pembangunan masjid pajagalan dapat dirasakan manfaatnya serta menjadi ladang pahala bagi para dermawan dan donatur. (San)