BANDUNG, LINTAS JABAR – Wakil Rektor III Universitas Sangga Buana, Dr. Nurhaeni Sikki, S.A.P., M.A.P hadir sebagai narasumber dalam kegiatan International Middle East Symposium bertajuk “New Geopolitical Transformations and Sovereignty Issues in The Middle East.”
Dalam siaran pers yang diterima redaksi, Simposium yang berlangsung pada tanggal 16 Oktober 2024 ini mengundang berbagai narasumber terkemuka dari berbagai negara, termasuk Turki, Irak, Yaman, Mesir, dan Indonesia, untuk membahas dinamika geopolitik dan isu kedaulatan yang sedang berkembang di kawasan Timur Tengah.
Para narasumber dalam simposium ini antara lain:
- Gelisim University, Turkey
- Salahuddin University, Iraq
- Istanbul University, Turkey
- President of the Fikra Foundation and the Atheer Platform, Yemen
- Universitas Sangga Buana, Bandung, Indonesia
- Universitas Pasundan, Bandung, Indonesia
- Director of the Arab Training Center, Egypt
- Manouba University, Yemen
- Peneliti dari Mesir.
Dalam kesempatan ini, Wakil Rektor III Universitas Sangga Buana membawakan materi yang menyoroti pandangan Indonesia mengenai transformasi geopolitik di Timur Tengah dan bagaimana perubahan tersebut dapat memengaruhi stabilitas regional serta hubungan internasional. Sebagai salah satu narasumber dari Indonesia, beliau juga menekankan pentingnya pendekatan diplomasi yang mengedepankan nilai-nilai Pancasila dalam membangun perdamaian dan kerja sama antarnegara, yang relevan dalam menghadapi isu kedaulatan dan perubahan geopolitik global.
Selain itu, penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang terdiri dari lima prinsip utama, mencerminkan budaya, kearifan lokal, dan semangat persatuan Indonesia yang diharapkan dapat menginspirasi para peserta untuk memahami lebih dalam tentang kekayaan budaya Indonesia.
Kehadiran Wakil Rektor III sebagai salah satu narasumber di ajang internasional ini merupakan bagian dari komitmen Universitas Sangga Buana untuk berperan aktif dalam diskusi global dan memberikan kontribusi pemikiran yang dapat mendukung pemahaman antarbangsa, terutama di kawasan Timur Tengah yang menjadi fokus simposium kali ini.
“Kehadiran saya dalam simposium ini salah satunya merupakan implementasi kerjasama internasional, sehingga terjalin kerjasama yang erat antara kedua belah pihak,” ujar Wakil Rektor III Universitas Sangga Buana.
Selain menghadiri simposium, kunjungan ini juga mencakup penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) serta implementation agreement (IA) antara Universitas Sangga Buana dan Gelisim University, serta exchange of expert delegations yang bertujuan memperkuat kolaborasi di bidang akademik dan riset.
Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada hubungan bilateral antara kedua universitas, tetapi juga melibatkan kolaborasi dengan Universitas Pasundan untuk memperkuat jejaring akademik di tingkat internasional.
Kolaborasi ini membuka peluang bagi kedua universitas untuk berbagi praktik terbaik dalam pengajaran, pengembangan kurikulum, dan riset bersama, dengan tujuan untuk menghasilkan output akademik yang dapat bersaing secara global.
Di samping itu, Wakil Rektor III Universitas Sangga Buana juga berkesempatan mengunjungi beberapa destinasi wisata bersejarah di Turki, seperti Cappadocia, Bursa, Kusadasi dan Pamukkale. Kunjungan ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman tentang sejarah dan budaya Turki, serta sebagai bentuk apresiasi terhadap keragaman budaya di negara tersebut. Pengalaman ini diharapkan dapat memperkaya perspektif global dan membangun sinergi budaya antara Indonesia dan Turki.
Kegiatan ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak yang hadir, termasuk peserta simposium dari berbagai negara, yang menilai kontribusi Indonesia memberikan perspektif unik dalam memahami isu-isu geopolitik terkini.
Melalui acara ini, Universitas Sangga Buana berharap dapat terus memainkan peran strategis dalam menjalin kerja sama internasional dan memperkenalkan nilai-nilai luhur budaya Indonesia di tingkat global. (*)