
KAB. BANDUNG, LINTAS JABAR — Dengan penuh semangat dan suasana yang menggugah jiwa, PC Persis Banjaran melepas kontingen atlet untuk mengikuti ajang Pekan Olahraga Daerah (Porda) Persis Kabupaten Bandung.
Bertempat di halaman Pesantren Persis 31 Banjaran, kegiatan dimulai sejak pukul 06.15 WIB dengan pengabsenan atlet oleh MC Ismail Qurbani yang menyambut satu per satu peserta penuh kehangatan dan semangat.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Kontingen, Ana Karmana, menyampaikan laporan singkat mengenai proses seleksi dan pembinaan. Diantaranya tiga cabang olahraga yang diikuti yakni tenis meja, bulu tangkis, dan bola voli. Dengan total 24 atlet dan 6 official terlibat, hasil dari seleksi yang melibatkan 11 Pimpinan Jamaah (PJ) di lingkungan PC Banjaran.
“Seleksi ini bukan hanya mencari yang paling unggul, tapi juga mereka yang siap membawa semangat jamaah. Ini bagian dari amanah ukhrawi yang dibungkus lewat semangat olahraga,” ujarnya.
Sementara itu, PJ Ciapus menjadi kontributor terbesar dengan mengirimkan 9 atlet, diikuti oleh PJ Cihamerang, Sasakdua, Kiangroke, Banjaran, dan lainnya.
Ana Karmana juga menekankan pentingnya kolaborasi antarcabang olahraga sebagai langkah memperkuat silaturahmi antar kader, yang sudah terjalin sejak rapat awal 4 Mei 2025 dan dilanjutkan dengan latihan intensif sejak 25 Mei di lokasi PC Banjaran.
Sebagai penutup, seruan takbir menggema memecah pagi: “Berjihad Mengukir Prestasi! Allāhu Akbar!”
Pidato Ketua PC: Jadikan Olahraga Sebagai Jalan Jihad dan Ukhuwah
Ketua PC Persis Banjaran, H. D. Pandi, turut memberikan sambutan penuh makna. Dalam pidatonya, ia menggarisbawahi bahwa meski telah enam periode memimpin, baru kali ini dirinya secara langsung melepas tim kontingen untuk berlaga di tingkat kabupaten.
“Ini bukan sekadar agenda olahraga. Ini adalah momentum ukhuwah, jihad fisik dan batin. Para atlet adalah utusan dari ratusan anggota Persis Banjaran yang siap mengharumkan nama jam’iyah lewat semangat dan etika bertanding,” ungkapnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga stamina ruhiyah melalui olahraga, dengan merujuk pada sebuah hadis Nabi ﷺ: “Al-mu’min al-qawiyy khayrun wa ahabbu ila Allāh min al-mu’min al-da’īf…” yang bermakna “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah.” – HR. Muslim).
Lebih dari sekadar mengejar kemenangan, ajang ini diharapkan menjadi wadah mempererat hubungan personal antaranggota yang selama ini lebih sering bertemu dalam suasana formal pengajian.
Dengan suasana kompetisi, tumbuhlah keakraban, dan dari keakraban itulah kekuatan dakwah bisa lebih solid dan menyatu.
Langkah Awal Menuju Lapangan Jihad Kompetisi
Setelah sesi foto dan doa bersama, rombongan kontingen melakukan perjalanan menuju Pesantren Persis 30 Cibedug Dayeuhkolot, melalui jalur Rancamanyar. Konvoi kendaraan disertai semangat tinggi dari para peserta, menjadi gambaran semangat kolektif jamaah yang sedang menjemput momen jihad prestasi.
Ajang Porda kali ini tak semata-mata tentang olahraga. Ia adalah ruang pertemuan ruhani dan jasmani, tempat semangat berjamaah dan ukhuwah menemukan wadahnya. Lewat bola yang memantul, shuttlecock yang melesat, atau smash yang menghujam, para atlet sejatinya sedang menegaskan satu hal: bahwa jihad bisa dilakukan di mana saja, termasuk di lapangan. (Herdi)