BANDUNG LJ – DPRD Jawa Barat berharap kelangkaan daging sapi yang saat ini terjadi tidak berimbas terhadap komoditas lainnya. Jika ini terjadi, hanya akan menambah penderitaan masyarakat.
Ketua Komisi II DPRD Jabar Ridho Budiman mengatakan, rencana mogok jualan yang dilakukan persatuan pedagang ayam di Bandung jangan sampai dilakukan. Menurut Ridho, permintaan masyarakat terhadap pangan tersebut cukup tinggi sehingga hanya akan merugikan, baik konsumen maupun penjualnya.
Disinggung soal melambungnya harga daging ayam yang menjadi penyebab aksi mogok tersebut, Ridho akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait. Hal ini ditempuh untuk mencari solusi atas kenaikan harga tersebut.”Nanti saya akan koordinasi dengan dinas peternakan dan disperindag. Ya mudah-mudahan tidak demikian,” kata Ridho, di Gedung DPRD Jabar, Bandung, Selasa (18/8).

Menurut Ridho, penyebab mahalnya harga daging ayam di pasar bukan karena permainan kartel atau oknum yang melakukan penimbunan. “Saya belum menduga ke situ, kalau sapi itu memang dari polisi yang menyatakan ada kartel yang memainkan harga. Tapi kalau untuk ayam ini sepertinya tidak demikian,” kata dia.
“Pasca kenaikan daging sapi kemarin, banyak warga yang berpindah ke daging ayam. Ketika permintaan terhadap ayam ini tinggi, maka otomatis harga daging ayam akan naik,” jelasnya. Disamping itu, Ia berharap, pemerintah pusat dan daerah mulai menata tata niaga daging sapi dan sapi impor agar tidak berdampak pada komoditas lain, seperti daging ayam.
Sementara itu, Kepala Disperindag Jabar Ferry Sofwan mengatakan, pihaknya telah mendapat informasi mengenai aksi mogok dari para pedagang daging ayam di Bandung. Pihaknya akan segera melakukan antisipasi terkait rencana aksi mogok tersebut. (Ydi)