BANDUNG (Lintasjabar.com),- Asisten I Bidang Pemerintahan Pemkot Bandung yang juga merupakan Ketua Tim Penataan PKL Gasibu Timbul Butar Butar mengatakan, saat ini Pemkot bersama dengan Dewan Pengembangan Ekonomi (DPE) Kota Bandung dan Polrestabes Bandung terus mematangkan rencana penataan tersebut. “Mudah-mudahan minggu ini selesai pembahasannya, sehingga bulan ini juga Lapangan Gasibu sudah bisa dikosongkan. Untuk Minggu (6/3) ini, PKL masih bersifat quo vadis, artinya pengaturan masih sama dengan minggu lalu,ujarnya kepada wartawan di ruang kerjanya jaln Wastukencana no 2 Kota Bandung, Rabu (2/3).
Lanjutnya meskipun sudah menetapkan bahwa Pedagang Kaki Lima (PKL) di pasar tumpah Gasibu hanya boleh berjualan di Jln. Wirayuda dan Jln. Japati, namun hingga saat ini Pemkot Bandung belum menetapkan strategi yang akan diterapkan untuk merealisasikan rencana tersebut,tutur Timbul.
Menurutnya opsi yang saat ini sedang dimatangkan antara lain berupa dana dan kelengkapan yang dibutuhkan untuk melakukan penataan. Rencananya, Pemkot akan menyediakan tenda sistem knock down yang akan digunakan oleh PKL. Setiap pedagang akan mendapatkan tempat berjualan dengan ukuran seragam, yaitu 2×2 meter,jelas Timbul.
Ditambahkanya,namun sampai saat ini belum diputuskan bagaimana mekanisme pendanaannya, apakah dari APBD atau ada pihak lain yang membiayai,” katanya. Selain itu, nantinya PKL yang berbatasan dengan Jln. Surapati, akan dipagari untuk menghindari tumpah ke jalan,imbuhnya seraya mengatakan saat ini Pemkot juga terus melakukan pendataan terhadap PKL yang nantinya boleh berjualan di Jln. Wirayuda dan Jln. Japati. Alasannya, daya tampung kedua jalan tersebut terbatas jika dibandingkan dengan jumlah seluruh PKL Gasibu,terang alumni APDN ini. (Herdi)